Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyebut orang yang sombong itu sama dengan tidak beriman. Rasulullah bersabda,
"Demi Allah, ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman." Sahabat bertanya, "Siapa itu, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang tidak bisa diandalkan dalam persahabatan dan tidak merasa senang dengan kebaikan yang ditunjukkan oleh orang lain." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi dari perilaku sombong. Orang yang sombong tidak hanya merugikan hubungan sosialnya dengan orang lain, tetapi juga berdampak pada keimanan dan keselamatannya sendiri di akhirat.
Ketika ditanya oleh Allah swt, kenapa tidak mau bersujud kepada Adam? Iblis menjawab, 'Ana khoiru minhu' (saya lebih baik daripada dia)
Dan diksi 'saya lebih baik dari dia' ini bisa berupa kalimat apa pun.
Bisa, 'Saya lebih senior dari dia', atau
'Saya lebih terkenal dari dia', atau
'Follower saya lebih banyak dari dia', atau
'Saya lebih kaya dari dia', atau
'Saya lebih ganteng/cantik dari dia', atau
'Saya owner, lho!', atau