Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia adalah Makhluk Pengganti

7 Maret 2023   09:30 Diperbarui: 7 Maret 2023   09:37 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kehidupan manusia purba/sumber: pinhomecom

Artikel ini masih seputar misteri Nabi Adam As.

Kalau pada artikel sebelumnya, Misteri Nabi Adam As, profesi Qabil dan Habil - petani dan peternak -- saya jadikan sebagai dasar pendapat bahwa Nabi Adam bukan manusia pertama. Maka di artikel ini dasar pendapatnya adalah adanya makhluk yang dimusnahkan oleh Allah swt, lalu diganti dengan kaum manusia (Nabi Adam dan keturunannya).

Di al-Quran ada beberapa ayat yang menunjukkan adanya penggantian kaum yang dimusnahkan tersebut. Salah satunya ayat 133 dari surat Al-An'am.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

 

"Tuhanmulah Yang Mahakaya lagi penuh rahmat. Jika menghendaki, Dia akan memusnahkanmu. Setelah itu, Dia akan menggantimu dengan yang dikehendaki-Nya, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan kaum lain (sebelummu)."

Ayat di atas diawali dengan kalimat ancaman, bahwa Allah dapat memusnahkan manusia (karena tidak mau beribadah kepada-Nya) dan kemudian menggatinya dengan kaum yang lain. Dan diakhiri dengan penegasan bahwa manusia pun adalah kaum pengganti dari kaum yang sudah dimusnahkan sebelumnya oleh Allah swt.

Tentu saja kaum yang dimusnahkan itu bukan manusia. Sebab, kalau kaum yang dimusnahkan itu manusia, tidak mungkin saat ini masih ada manusia di bumi. Kalau musnah, berarti tidak mungkin akan menurunkan keturunan.

Ahli tafsir Ath-Thabari menafsirkan ayat di atas sebagai berikut,

"Dan makna 'min' di sini adalah sebuah komentar, seperti dalam kalimat: "Aku memberimu dari uangmu sebuah baju", dengan arti: baju itu berada di tempat (menggantikan) uang, dan tidak berarti: baju itu sebagian dari uang." (buku: Adam 3 Meter, hal.55)

Kebanyakan Al-Quran menerjemahkan penggantian di atas adalah proses regenerasi, bukan pemusnahan total. Padahal kalau mempelajari dan memahami ayat-ayat yang lain, jelas sekali bahwa penggantian di atas adalah pemusnahan total.

Di surat An-Nisa ayat 133, Allah swt berfirman

"Jika dia kehendaki, Dia akan memusnahkan kalian wahai sekalian manusia, dan Dia datangkan (makhluk) yang selain manusia."

Jelas sekali, yang dimaksud oleh Allah swt adalah pemusnahan total, karena kaum penggantinya berbeda (lain) dengan kaum yang digantikan.

Untuk lebih jelas lagi, kita pelajari juga surat Ibrahim ayat ke-19. Allah swt berfirman,

"Jika Dia kehendaki, Dia akan memusnahkan kalian dan Dia datangkan makhluk baru."

Konteks ketiga ayat Al-Quran di atas adalah peringatan atau ancaman Allah swt kepada manusia, dengan contoh peristiwa pemusnahan yang pernah terjadi (kama) di masa lalu. Jadi, peristiwa pemusnahan total dan penggantian itu benar-benar terjadi dahulu pada kaum bukan manusia, dan penggantinya adalah manusia.

Tentu saja yang dimaksud kaum bukan manusia (yang dimusnahkan) itu bukan golongan jin. Karena sampai sekarang jin masih ada.

Kalau dihubungkan dengan artikel sebelumnya yang menjelaskan kaum Nabi Adam sudah bertani dan beternak. Bisa saja kaum yang dimusnahkan dan digantikan itu adalah kaum yang hidupnya masih nomaden (berpindah-pindah) dan berburu untuk mendapatkan sumber makanannya.

Hal di atas disinggung oleh Yuval Noah Harari dalam buku best seller-nya, 'Sapiens'. Dia menulis di halaman 47 sebagai berikut,

"10.000 tahun yang lalu Sapiens hidup sebagai petani dan penggembala. Puluhan ribu tahun yang lalu, berburu dan mengumpulkan makanan."

Walaupun tidak menyebutkan pemusnahan dan penggantian, tapi Hariri mengamini ada perubahan dari pola hidup kaum yang disebut Sapiens, dari berburu ke bertani dan menggembala.

Eksistensi makhluk sebelum manusia pun disebutkan oleh Muhammad Isa Dawud dalam bukunya 'Para Penghuni Bumi Sebelum Kita', di bab 'Lima Juta Tahun Sebelum Adam' (hal.75). Beliau menyebutkan "Bahwa bumi dipenuhi berjenis-jenis kehidupan dan makhluk hidup yang tidak ada kaitannya dengan manusia walaupun sebagian ada yang menyerupai manusia dalam hal anggota tubuh dan rupa."

Dengan demikian - dari dua dasar pendapat bahwa Adam bukan manusia pertama dan dari dua penulis di atas - kita bisa menyimpulkan bahwa kaum yang dimusnahkan dan digantikan itu adalah manusia purba (karena hidup nomaden dan berburu). Dan penggantinya adalah manusia sekarang (Nabi Adam dan keturunannya).

Jadi, benar kalau dikatakan Nabi Adam adalah manusia pertama, tetapi bukan yang pertama di bumi. Karena sebelumnya ada (hidup) manusia purba.

Wallahu'alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun