Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pelajaran dari Kejujuran dan Kesanggupan Bersaksi Bharada Eliezer

24 Februari 2023   11:21 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:22 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar gembira kembali diterima Bharada Richard Eliezer dan keluarganya. Keputusan Sidang Kode Etik Profesi (KEP) yang digelar oleh Polri menyatakan Bharada Richard Eliezer masih bisa dipertahankan untuk tetap bisa berdinas di Polri.

Kabar gembira sebelumnya adalah saat majelis hakim menjatuhkan vonis pidana 1 tahun 6 bulan bagi Bharada Richard Eliezer, atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat. Padahal sebelumnya Jaksa menuntutnya dengan hukuman 12 tahun.

Hakim memang menyebutkan bahwa Richard Eliezer terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Namun, dalam menyusun putusannya, hakim mempertimbangkan hal-hal yang meringankan.

 "Hal-hal yang meringankan, terdakwa adalah saksi pelaku yang bekerja sama," ucap Hakim Anggota Alimin Ribut Sujono.

Ya, buah dari kejujuran dan kesanggupan Bharada Richard Eliezer menjadi justice collaborator, atau saksi penguak fakta dan kebenaran dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana, telah dipetiknya.

Kejujuran adalah barang mahal, terutama di dalam ruang pengadilan. Kejujuran hakim, jaksa penuntut, terdakwa, dan saksi, akan menghasilkan keputusan yang adil, dan tentu saja diridoi Allah Swt.

Selama ini, kualitas kejujuranlah yang bisa di'mainkan' untuk menghasilkan keputusan pengadilan yang diinginkan. Bukan sesuatu yang tersembunyi, atau rahasia, kalau uang sering digunakan dalam memainkan kejujuran tersebut.

Kejujuran, dalam sebuah hadis, dikatakan sebagai salah satu jalan menuju surga.

"Dari Abdullah Bin Masud, Rasulullah Saw bersabda, Sesungguhnya sikap jujur itu akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga. Sungguh seorang laki-laki bersikap jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sedang sifat dusta itu membawa kepada keburukan dan keburukan membawa ke neraka. Sungguh seorang laki-laki berkata dusta hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang dusta." (HR. Bukhari Muslim)

Allah Swt pun sangat membenci tindakan tidak jujur, seperti perkataan yang tidak sejalan dengan perbuatan. Pernyataan Allah ini disebutkan di dalam al-Quran surat As Shaff ayat 2-3,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun