(Tulisan keempat tentang beberapa kejadian di Piala Dunia yang menimbulkan kontroversi sampai sekarang)
Tapi ini bukan kejadian yang menimbulkan kontroversi. Walaupun tetap mengandung sebuah pertanyaan di benak publik sepakbola seluruh dunia. Sebuah pertanyaan, 'Haruskah nyawa melayang untuk menebus sebuah kekalahan?'
Ya! Nyawa itu milik Andres Escobar, bek ganteng sekaligus kapten tim Kolombia.
Judi dan olahraga, khususnya sepakbola, memang tidak bisa dipisahkan. Sudah lama sebuah pertandingan sepakbola dijadikan media judi untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dari judi kelas teri; di perumahah, di kantor-kantor, atau di pos ronda, sampai judi kelas kakap yang omsetnya sampai setara APBN negara kita.
Saat kecewa karena kalah berjudi, dengan nilai besar, biasanya si pecundang melampiaskan kekesalannya pada hal-hal yang di luar nalar. Bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang, yang padahal orang itu tidak ada sangkut pautnya dengan permainan judi tersebut.
Dan, Andres Escobar, lah, yang telah menjadi korban pelampiasan kekesalan tersebut.
Saat itu, tahun 1994 Piala Dunia diselenggarakan di Amerika Serikat. Escobar dengan tim Kolombia datang ke Amerika Serikat dengan berbekal segudang prestasi. Mereka lolos dari babak kualifikasi Grup A Amerika Selatan sebagai juara grup. Kolombia melalui enam laga di babak grup A tersebut tanpa terkalahkan. Mereka memenangi empat pertandingan dan dua kali imbang. Termasuk dari salah satu kemenangan itu adalah kala mereka membungkam Argentina 5-0 di laga terakhir.
Tentu saja mereka datang -- dengan prestasi tersebut -- dengan penuh optimis akan mampu membawa tropi Piala Dunia ke negaranya. Tim Kolombia datang dengan pemain-pemain bertalenta seperti Faustino Asprilla, Carlos Valderrama, Fredddy Rincon, dan termasuk Andres Escobar.
Namun, kehidupan ada yang mengatur, termasuk nasib sebuah tim sepakbola. Kolombia yang tiba dengan semangat penuh kemenangan itu, bahkan sudah diprediksi oleh Pele bakal mencapai minimal semifinal, justru memulai turnamen dengan kekalahan 1-3 dari Rumania.
Mental para pemain jatuh. Apalagi di pertandingan kedua mereka harus melawan tim tuan rumah, Amerika Serikat.