Standar bibit lebih menyelidiki tentang asal-usul dan silsilah keluarga. Apakah ada silsilah dahulunya keturunan keluarga alim ulama, keturunan suku Jawa, Thionghoa atau bahkan Sunda tulen.
Standar bibit ini harus sangat hati-hati dipertimbangkan untuk memilih pemimpin.
#3 Bebet
Bebet memiliki asal kata bebedan, atau cara berpakaian. Setiap orang wajar dinilai berdasarkan caranya berbusana. Karena cara seseorang menampilkan dirinya merupakan penggambaran dari apa yang ada dalam sejatinya orang tersebut.
Standar bebet lebih mengacu kepada gaya hidup dan karakter sehari-hari. Bagaimana si Capres berpenampilan fisik, bagaimana kesopanannya, Â dan caranya bertutur kata. Serta, tempramennya kasar atau halus, ramah atau arogan.
Cara berpakaian menunjukkan status sosial seseorang. Harkatnya, martabatnya. Kriteria ini sengaja diletakkan terakhir, pada posisi ketiga, karena bukan dianggap hal yang paling penting.
3B: Bibit, Bobot, dan Bebet ini hanya salah satu tool yang dapat digunakan untuk memilih Presiden. Masih banyak tool yang lain, atau kriteria yang lain. Intinya, kita berharap Presiden nanti yang terpilih dapat membawa bangsa dan negara Indonesia lebih maju, sejahtera, dan berwibawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H