Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Book

Luar Biasa, Rasulullah Berperang Setiap 5 Bulan

11 Oktober 2022   15:20 Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:27 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya saat perang Uhud. Ketika Rasulullah mendapat informasi bahwa pasukan Quraisy dari Mekkah sudah berangkat untuk menyerang Madinah, beliau bermusyawarah dengan para sahabatnya, apakah akan menunggu pasukan Quraisy di Madinah (melancarkan perang kota), atau menyambut pasukan Quraisy di luar kota Madinah. Begitu pula saat menghadapi pasukan sekutu (Ahzab) dalam perang Ahzab.

Beliau sangat terbuka menerima saran dari para sahabatnya. Seperti yang terjadi saat perang Badar. Rasulullah memilih satu lokasi untuk ditempati pasukan Muslim, yang menurutnya sangat strategis. Namun, tiba-tiba seorang sahabat bertanya, "Ya, Rasulullah. Apakah engkau akan menempatkan pasukan di sini berdasarkan wahyu atau berdasarkan pendapat engkau saja?" (h.55)

Rasulullah menjawab bahwa itu bukan dari wahyu melainkan berdasarkan pendapatnya. Mendengar jawaban Rasulullah tersebut, si sahabat tadi lalu menyarankan lokasi yang lain. Dan Rasulullah pun mengikuti saran sahabat tadi. Sebagai komandan perang, Beliau tidak memaksakan pendapatnya untuk diikuti.

Peristiwa seperti itu terjadi pula saat perang Ahzab. Saat itu gabungan pasukan dari kaum Quraisy, kaum Yahudi, dan kaum Ghathfan menyerbu kota Madinah dengan pasukan yang sangat banyak. Rasulullah menyadari kota Madinah sangat rawan untuk mudah diserang musuh, oleh karenanya beliau mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.

Saat itulah seorang 'pendatang' asal Persia, Salman Al-Farisi mengajukan sebuah usul yang fenomenal. Yaitu membuat parit di sisi-sisi terlemah kota Madinah. Parit yang lebar yang mustahil bisa dilewati oleh pasukan berkuda sekali pun. Sehingga perang Ahzab pun disebut juga sebagai perang Khandaq (perang parit). (h.338)

Buku ini sangat bermanfaat karena akan memberi pencerahan dan membantu kita melihat secara tepat perang pada masa Nabi serta memahami secara benar ajaran Al-Quran tentang perang. Dari berbagai peperangan yang dilakukan Rasulullah Saw ini kita dapat mengenal tata krama yang luhur dan etika yang terpuji yang tetap diagungkan walaupun ketika berperang.

Tentu saja untuk Anda yang ingin mengenal pribadi Rasulullah secara lengkap buku ini sangat saya rekomendasikan untuk dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun