Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasihat Rasulullah untuk Menghilangkan 8 Penyebab Stres

28 Agustus 2022   10:41 Diperbarui: 28 Agustus 2022   10:45 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seseorang sedang stres/sumber: pinterest/816910819924483849

Suatu hari Rasulullah Saw berjalan melewati masjid. Saat melihat di dalam masjid ada Abu Umamah yang sedang duduk seperti sedang berdzikir atau berdoa, beliau terheran-heran karena waktu salat masih jauh, dan di saat itu waktu-waktu produktif yang seharusnya semua orang sedang berikhtiar.

Untuk menghilangkan kepenasarannya, Rasulullah Saw masuk dan mendekati Abu Umamah. Beliau bertanya, "Wahai Abu Umamah, mengapa engkau duduk-duduk di masjid di luar waktu salat?"

Beberapa jenak Abu Umamah terdiam, dia kaget karena tidak menyangka akan didatangi Rasulullah. "Ya Rasulullah, saya sedang bingung dan cemas dengan kehidupan saya. Saya sedang banyak utang," jawabnya.

Rasulullah tersenyum mendengar jawabannya, lalu bertanya, "Maukah engkau aku ajari beberapa kalimat yang jika engkau baca niscaya Allah akan menghilangkan rasa cemasmu dan melunasi utang-utangmu?"

"Mau sekali, ya Rasulullah?" jawab Abu Umamah dengan antusias.

"Bacalah ini setiap pagi dan sore, Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazani, wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika minal bukhli wal jubni, wa a'udzubika min gholabatid daini wa qohrir rijal (Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan kesedihan, dan aku berlindung pada-Mu dari ketidakberdayaan dan kemalasan, dan aku berlindung pada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari utang dan tekanan orang lain)."

Setiap orang memiliki persoalan masing-masing yang dapat menyebabkannya stres, tertekan hidupnya. Rasulullah Saw, melalui doa di atas, mengisyaratkan ada 8 penyebab stres, yaitu;

Obsesi/pikiran yang mengganggu (hamm),

Kesedihan (huzn),

Ketidakberdayaan ('ajz),

Kemalasan/kurang motivasi (kasal),

Kekikiran (bukhl),

Ketakutan/sikap pengecut (jubn),

Problem keuangan/utang (ghalabatid dain), dan

Tekanan/cengkeraman orang lain (qohrir rijal).

Rasulullah Saw memberi nasihat kepada Abu Umamah, hakikatnya untuk semua umatnya, agar setiap pagi dan sore memohon kepada Allah Swt untuk dijauhkan dari 8 hal di atas.

Karena, satu saja, apalagi kalau semuanya, dari 8 hal di atas ada dalam diri kita dan kita tidak siap menghadapinya, maka kegelisahan, stress, tekanan, akan melingkupi hidup kita, sebagaimana yang dirasakan oleh Abu Umamah.

Obsesi yang tinggi dan terus dipelihara, yang tidak disertai kesadaran akan kemampuan diri, akan terus mengganggu pikiran kita dan bisa-bisa membuat kita memaksakan diri untuk menerobos norma agama dan hukum demi mencapai obsesi tersebut.

Kesedihan yang berlarut-larut tanpa menyadari adanya kehendak Allah dalam setiap situasi makhlukNya, akan menyebabkan kita terjerumus pada syirik karena tidak mau menerima takdirNya.

Merasa tidak berdaya menghadapi problema hidup, yang semakin bertambah bukannya berkurang, dan menganggap ikhtiar adalah satu-satunya upaya, akan menyebabkan kita melupakan sikap tawakal dan sabar.

Malas, tidak ada motivasi, tidak mau ikhtiar, akan melahirkan sikap pesimis dan putus asa, yang semuanya berpotensi menjerumuskan kita pada perbuatan-perbuatan berdosa. Karena seorang beriman haram hukumnya putus asa dari rahmat Allah Swt.

Kikir adalah sifat yang harus dijauhi. Kekikiran menghilangkan empati dan menyempitkan hati. Kekikiran juga merupakan bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah Swt. Dan Allah sangat melaknat orang yang tidak mau bersyukur.

Ketakutan dan sikap pengecut tidak jarang membuat kita tidak mampu ber-amar ma'ruf nahyi munkar. Takut jabatan hilang, takut rezeki berkurang, takut peluang melayang, tak jarang membuat mulut kelu untuk sekedar memberi nasihat atau kritik.

Utang akan membuat orang yang memilikinya kesulitan, di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang yang berutang akan merasa sempit hidupnya, selalu waswasa bertemu dengan orang yang akan menagihnya. Di akhirat utang tetap akan ditagih, dan akan jadi penghalang baginya untuk masuk surga. Seorang yang akan berangkat berjihad pun harus seizin orang yang memberi utang padanya.

Tidak ada kesulitan hidup melebihi sulitnya hidup di bawah tekanan atau cengkeraman orang lain. Hidup menjadi tidak merdeka, harus selalu mengikuti arahan orang lain. harga diri pun jatuh serendah-rendahnya.

Demikian, semoga bermanfaat, dan semoga semua Kompasianer dijauhkan dari 8 hal yang akan menyebabkan hidup tertekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun