Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasihat Rasulullah untuk Menghilangkan 8 Penyebab Stres

28 Agustus 2022   10:41 Diperbarui: 28 Agustus 2022   10:45 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemalasan/kurang motivasi (kasal),

Kekikiran (bukhl),

Ketakutan/sikap pengecut (jubn),

Problem keuangan/utang (ghalabatid dain), dan

Tekanan/cengkeraman orang lain (qohrir rijal).

Rasulullah Saw memberi nasihat kepada Abu Umamah, hakikatnya untuk semua umatnya, agar setiap pagi dan sore memohon kepada Allah Swt untuk dijauhkan dari 8 hal di atas.

Karena, satu saja, apalagi kalau semuanya, dari 8 hal di atas ada dalam diri kita dan kita tidak siap menghadapinya, maka kegelisahan, stress, tekanan, akan melingkupi hidup kita, sebagaimana yang dirasakan oleh Abu Umamah.

Obsesi yang tinggi dan terus dipelihara, yang tidak disertai kesadaran akan kemampuan diri, akan terus mengganggu pikiran kita dan bisa-bisa membuat kita memaksakan diri untuk menerobos norma agama dan hukum demi mencapai obsesi tersebut.

Kesedihan yang berlarut-larut tanpa menyadari adanya kehendak Allah dalam setiap situasi makhlukNya, akan menyebabkan kita terjerumus pada syirik karena tidak mau menerima takdirNya.

Merasa tidak berdaya menghadapi problema hidup, yang semakin bertambah bukannya berkurang, dan menganggap ikhtiar adalah satu-satunya upaya, akan menyebabkan kita melupakan sikap tawakal dan sabar.

Malas, tidak ada motivasi, tidak mau ikhtiar, akan melahirkan sikap pesimis dan putus asa, yang semuanya berpotensi menjerumuskan kita pada perbuatan-perbuatan berdosa. Karena seorang beriman haram hukumnya putus asa dari rahmat Allah Swt.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun