Kalimat-kalimat dalam lirik lagu di atas terinsipirasi dari doa seorang sufi wanita bernama Robiah Al-Adawiyah, yang berbunyi "Ya Allah, jika aku menyembahMu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembahMu karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Tetapi, jika aku menyembahMu karena Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu Yang abadi padaku".
Lagu di atas seolah menyindir dan memberi tamparan keras kepada kita semua bahwa ibadah yang kita lakukan selama ini hanya dilandasi rasa takut kepada neraka dan hanya karena menginginkan surga.
Kalimat yang menohok kita dalam lirik lagu di atas adalah, 'Jika surga dan neraka tak pernah ada,
masihkan kau bersujud kepadaNya'.
Mungkin akan muncul pertanyaan dalam diri kita, "Betulkah beribadah itu tidak boleh kalau hanya mengharapkan surga, atau karena takut masuk neraka?"
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, perlu dijelaskan bahwa keimanan setiap Muslim itu tidak sama. Bahkan level keimanan dalam diri seorang Muslim pun fluktuatif, kadang tinggi dan terkadang menurun. Tingkat keimanan ini mempengaruhi motivasinya saat beribadah kepada Allah Swt.
Motivasi seorang Muslim dalam beribadah itu ada 3.
#1 Mengharapkan balasan di dunia
Allah Swt berfirman,
"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS. Nuh: 10-12)
Di ayat di atas Allah Swt menjelaskan bahwa dengan memperbanyak membaca istighfar (memohon ampun), maka Dia akan menurunkan hujan, memberikan banyak harta, anak-anak, dan kebun-kebun.