Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Book

Perangkap-Perangkap Iblis untuk para Pemimpin

17 Juli 2022   11:28 Diperbarui: 17 Juli 2022   11:38 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tampilan buku Talbis Iblis/dokpri

Sebagaimana sudah dipahami oleh kaum Muslimin, karena menolak perintah Allah Swt untuk bersujud kepada Nabi Adam, maka Iblis diusir dari surga.

Allah Swt berfirman, "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir.  Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." (QS. Al-A'raaf: 18)

Tentu saja Iblis tidak menolak hukuman Allah Swt tersebut. Namun, karena karakter dasarnya ia pembangkang dan pendengki, maka Iblis pun minta satu permohonan kepada Allah swt.

Iblis berkata, "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan." (QS. Al-A'raaf: 14)

Selanjutnya ia berkata, "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta'at)." (QS. Al-A'raaf: 16-17)

"Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) dimuka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Al-Hijr: 39)

"Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya." (QS. Shaad: 83)

Iblis minta dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat, sehingga ia bisa menyesatkan manusia dengan cara menghalang-halangi manusia dari jalan yang lurus (syariat) dan akan menggoda manusia dengan berbagai cara sehingga  manusia tersesat (memandang baik perbuatan maksiat) dan tidak mentaati Allah Swt dan tidak mau bersyukur kepada-Nya.

Allah Swt pun mengabulkan permintaan Iblis itu, Allah berfirman, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al-A'raaf: 15)

Setelah itu Iblis dan pasukannya (syetan) terus menggoda manusia supaya menyimpang dari jalan Islam sehingga kelak menjadi teman mereka di neraka. Berbagai perangkap dan tipu daya ia siapkan sebaik-baiknya demi memuluskan keinginannya itu.

Hebatnya perangkap-perangkap itu diramu sedemikian rupa dan disamarkan sehingga objek sasarannya (manusia) tidak merasakannya. Kunci dari perangkap Iblis ini adalah titik-titik kelemahan manusia. Iblis dan pasukannya selalu mencari titik-titik lemah itu, lantas dari sanalah ia mulai menjebak seorang manusia. Hasilnya, hanya sedikit saja manusia yang sadar dan selamat dari perangkap Iblis tersebut.

Dalam upaya menyelamatkan kaum Muslimin dari perangkap-perangkap Iblis itu, Imam Ibnu Jauzi menulis sebuah buku yang berjudul 'Al-Muntaqa An-Nafis min Talbis Iblis'. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Umar Mujtahid, Lc dengan judul 'Talbis Iblis, Tipu Daya dan Perangkap Iblis dalam Upaya Menjerumuskan Manusia ke Jurang Kehancuran', dan diterbitkan oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i tahun 2015.

Buku ini isinya mengungkap perangkap-perangkap Iblis untuk semua manusia apa pun posisinya. Apakah dia seorang ulama, seorang awam (bodoh), seorang ahli ibadah, seorang pemimpin/penguasa, seorang hamba atau rakyat kecil, atau seorang yang zuhud.

Untuk setiap posisi manusia itu, Iblis telah menyiapkan perangkapnya masing-masing. Sehingga buku ini-menurut saya-layak dimiliki oleh siapa pun yang ingin selamat dari perangkap Iblis.

Tentu saja untuk membuat resensi dari buku setebal 626 halaman ini saya merasa kesulitan karena dari halam pertama sampai halaman terakhir berisi uraian yang penting untuk diketahui oleh pembaca. Namun bukan tidak bisa, insya Allah secara bertahap akan ditulis nanti.

 Untuk sekarang saya akan menuliskan perangkap-perangkap Iblis untuk para pemimpin dan penguasa. Dengan harapan, semoga dapat diambil sebagai peringatan untuk siapa saja, terutama oleh yang saat ini sedang sibuk 'bekerja' meraih keinginannya menjadi pemimpin bangsa.

Perangkap Iblis untuk para pemimpin dan penguasa ini terdapat di bab VII dalam buku terjemahan. Di bab ini Imam Jauzi menulis sebagai berikut,

Iblis melancarkan talbis (perangkap)nya kepada pemimpin dan penguasa melalui berbagai sisi, namun kami akan menyebutkan yang terpenting saja di sini.

Perangkap pertama: Iblis memperlihatkan kepada mereka bahwa Allah mencintai mereka. karena jika tidak, maka tentunya Dia tidak akan menjadikan mereka sebagai penguasa.

(sehingga para pemimpin dan penguasa merasa bahwa mereka adalah orang-orang istimewa dan harus diistimewakan, dan boleh berbuat sesuka hati)

Perangkap kedua: Iblis berbisik kepada mereka, "Kekuasaan itu butuh akan wibawa." Maka mereka menyombongkan diri agar ditakuti.

(sehingga para pemimpin dan penguasa merasa wibawa itu harus ditunjukkan dengan kemewahan, kegagahan, dan kemegahan)

Perangkap ketiga: Iblis membuat mereka takut kepada musuh, dan ia memerintahkan untuk memperketat penjagaan.

(sehinga para pemimpin dan penguasa mengidap paranoid. Apa pun yang tidak sependapat, yang mengkritik, atau yang mengadukan masalah, akan dianggap musuh)

Perangkap keempat: Mereka memperkerjakan orang-orang yang tidak cakap, yang tidak berilmu dan tidak bertakwa.

(karena para pemimpin dan penguasa menjadikan orang-orang menjadi pendampingnya hanya karena merasa suka, dan dianggap segolongan dengan mereka)

Perangkap kelima: Iblis menjadikan penguasa memandang baik kebijakan yang sudah diputuskan atas dasar akal semata. Bahkan termasuk talbis iblis inilah pandangan mereka yang menyebutkan syariat Islam memiliki kekurangan, maka karenanya masih memerlukan penyempurnaan lagi, lalu mereka menyempurnakan dengan potensi akal.

(sehingga kebijakan-kebijakan yang mereka buat malah membuat rakyatnya sengsara)

Perangkap keenam: Iblis menjadikan para penguasa memandang baik penggunaan harta secara boros. Mereka menganggap harta itu boleh dikuasai sendiri.

(sehingga kegiatan-kegiatan untuk para pemimpin dan penguasa dianggap wajar, walaupun membutuhkan biaya yang besar)

Perangkap ketujuh: Iblis membuat mereka menganggap baik sikap meremehkan kemaksiatan. Iblis menipu para penguasa itu dengan bisikan, "Kalian menjaga jalan lagi mengamankan negara, maka semua itu akan menolak azab atas kalian".

(sehingga para pemimpin dan penguasa merasa boleh melakukan apa pun atas dengan berdalih tugas dan tanggung jawab)

Perangkap kedelapan: Iblis menipu kebanyakan penguasa dengan membisikkan bahwa dia sudah melaksanakan kewajiban.

(sehingga para pemimpin dan penguasa merasa tidak perlu lagi melakukan tugasnya sebagai pemimpin dan melupakan amanahnya)

Perangkap kesembilan: Iblis menjadikan penguasa menganggap baik beberapa cara mendapatkan dan mengeluarkan harta dengan cambukan keras, menyita harta penghianat ataupun koruptor dan menuntutnya agar bersumpah atas kesalahan. Padahal, yang benar adalah dengan menegakkan berbagai bukti yang dapat memberatkan si pengkhianat itu.

(para pemimpin dan penguasa menganggap cukup menghukum para koruptor itu dengan menyita semua harta mereka tanpa perlu memilah mana harta yang hasil korupsi mana yang bukan)

Demikian perangkap-perangkap Iblis untuk para pemimpin dan penguasa. Semoga siapa pun yang saat ini menjadi pemimpin dan mempunyai rencana (keinginan) menjadi pemimpin dapat mengambil pelajaran dari penjelasan Imam Jauzi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun