Hebatnya perangkap-perangkap itu diramu sedemikian rupa dan disamarkan sehingga objek sasarannya (manusia) tidak merasakannya. Kunci dari perangkap Iblis ini adalah titik-titik kelemahan manusia. Iblis dan pasukannya selalu mencari titik-titik lemah itu, lantas dari sanalah ia mulai menjebak seorang manusia. Hasilnya, hanya sedikit saja manusia yang sadar dan selamat dari perangkap Iblis tersebut.
Dalam upaya menyelamatkan kaum Muslimin dari perangkap-perangkap Iblis itu, Imam Ibnu Jauzi menulis sebuah buku yang berjudul 'Al-Muntaqa An-Nafis min Talbis Iblis'. Kitab ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Umar Mujtahid, Lc dengan judul 'Talbis Iblis, Tipu Daya dan Perangkap Iblis dalam Upaya Menjerumuskan Manusia ke Jurang Kehancuran', dan diterbitkan oleh Pustaka Imam Asy-Syafi'i tahun 2015.
Buku ini isinya mengungkap perangkap-perangkap Iblis untuk semua manusia apa pun posisinya. Apakah dia seorang ulama, seorang awam (bodoh), seorang ahli ibadah, seorang pemimpin/penguasa, seorang hamba atau rakyat kecil, atau seorang yang zuhud.
Untuk setiap posisi manusia itu, Iblis telah menyiapkan perangkapnya masing-masing. Sehingga buku ini-menurut saya-layak dimiliki oleh siapa pun yang ingin selamat dari perangkap Iblis.
Tentu saja untuk membuat resensi dari buku setebal 626 halaman ini saya merasa kesulitan karena dari halam pertama sampai halaman terakhir berisi uraian yang penting untuk diketahui oleh pembaca. Namun bukan tidak bisa, insya Allah secara bertahap akan ditulis nanti.
 Untuk sekarang saya akan menuliskan perangkap-perangkap Iblis untuk para pemimpin dan penguasa. Dengan harapan, semoga dapat diambil sebagai peringatan untuk siapa saja, terutama oleh yang saat ini sedang sibuk 'bekerja' meraih keinginannya menjadi pemimpin bangsa.
Perangkap Iblis untuk para pemimpin dan penguasa ini terdapat di bab VII dalam buku terjemahan. Di bab ini Imam Jauzi menulis sebagai berikut,
Iblis melancarkan talbis (perangkap)nya kepada pemimpin dan penguasa melalui berbagai sisi, namun kami akan menyebutkan yang terpenting saja di sini.
Perangkap pertama: Iblis memperlihatkan kepada mereka bahwa Allah mencintai mereka. karena jika tidak, maka tentunya Dia tidak akan menjadikan mereka sebagai penguasa.
(sehingga para pemimpin dan penguasa merasa bahwa mereka adalah orang-orang istimewa dan harus diistimewakan, dan boleh berbuat sesuka hati)
Perangkap kedua: Iblis berbisik kepada mereka, "Kekuasaan itu butuh akan wibawa." Maka mereka menyombongkan diri agar ditakuti.