Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berada di Dalam Komunitas, Jangan Jadi Anggota Haram

13 Juli 2022   16:16 Diperbarui: 13 Juli 2022   16:25 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi interaksi dalam komunitas/sumber: pinterest

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti hidup bergantung satu sama lain. Sejak zaman pra-sejarah, sejak disebut manusia pra-sejarah, manusia hidup berkelompok. Dimulai kelompok kecil, kemudian membentuk koloni, terus semakin bertambah anggotanya lalu menjadi suku.

Dalam keseharian pun, sekarang ini, dalam skup kecil masing-masing kita pasti punya komunitas atau grup. Entah itu grup sepekerjaan, grup sesama profesi yang sama, grup karena hobi, grup karena tempat tinggal yang berdekatan (seperumahan), dan lain-lain.

Bahkan di era media-sosial saat ini, tempat kita berkomunitas semakin berkembang, tidak dibatasi jarak dan usia. Selama kita punya keterikatan, maka kita bisa membuat grup-grup secara online di aplikasi media sosial. Seperti grup alumni sekolah; SD, SMP, SMA, grup alumni kampus, grup kelas menulis online, grup sesama fans seorang artis, dan lain-lain.

Baca juga: Jangan Jadi Buih

Setiap manusia mempunyai karakter yang tentu saja berbeda satu sama lain. Termasuk karakter orang-orang yang tergabung dalam satu komunitas. Dan, masing-masing karakter dari member akan di'baca' oleh member yang lain.

Tentu saat bertemu di komunitas atau grup, baik secara langsung (ofline) maupun secara online, akan ada interaksi antar anggota grup. Dan dalam interaksi itu tak jarang terjadi hal-hal yang membuat kenyamanan sebuah komunitas terganggu. Dari perbincangan antar anggota grup maupun karena karakternya, kadangkala dari interaksi itu muncul konflik. Bahkan bisa meruncing dan berujung keluarnya atau dikeluarkannya seorang atau lebih anggota grup.

Tentu kita tidak ingin keberadaan kita di komunitas dianggap sebagai pemicu konflik, atau si pembuat gara-gara. Idealnya kita ingin keberadaan kita justru dianggap penting.

Lalu bagimana seharusnya bersikap di dalam komunitas supaya keberadaan kita di sana tidak dianggap sebagai pembuat onar?

Posisi keberadaan seseorang di dalam komunitas tergantung sikapnya dalam berinteraksi. Kalau saja posisi tersebut diibaratkan dengan hukum dalam fiqh Islam, maka ada lima posisi keberadaan di dalam komunitas.

Sebagaimana kita ketahui, hukum fiqh dalam Islam itu ada lima, yaitu wajib, haram, sunah, makruh, dan mubah.

WAJIB

Ibadah yang masuk ke kategori wajib adalah ibadah yang mutlak, mau tidak mau, harus dikerjakan oleh seorang Muslim. Dengan mengerjakannya seorang Muslim akan mendapatkan pahala dari ibadahnya itu, tetapi sebaliknya, apabila tidak melaksanakan, maka dia akan berdosa.

Keberadaan seseorang di dalam komunitas ada yang termasuk ke dalam kategori wajib ini. Artinya, keberadaannya harus ada, wajib ada. Bahkan adanya dia di dalam komunitas akan mempengaruhi keberadaan komunitas tersebut. Misalnya, dia seorang penyandang dana komunitas. Selama ini, setiap kegiatan komunitas, seluruh dananya dia yang menyediakan, maka dia wajib ada.

Kehadiran 'anggota wajib' ini di acara-acara komunitas sangat ditunggu-tunggu oleh semua anggota komunitas. Keberadaannya membawa berkah atau kebaikan untuk semua.

HARAM

Apa pun yang masuk kategori haram itu tidak boleh. Kalau ia makanan, maka ia tidak boleh dimakan. Kalau ia sebuah perbuatan, maka tidak boleh dilakukan. Ketidakbolehannya itu mutlak, harus. Karena kalau menyalahinya, maka akan menyebabkan si pelakunya berdosa.

Bahkan, kalau saja kita meninggalkan (tidak melakukan atau tidak memakannya) sesuatu yang masuk kategori haram itu, justru kita akan beruntung, akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

Seseorang akan dicap sebagai anggota haram, manakala kehadirannya di acara-acara komunitas senantiasa memicu konflik antar anggota. Keberadaannya di dalam komunitas membuat tidak nyaman anggota-anggota yang lain. Sehingga dia sangat tidak disukai. Ketidakhadirannya akan sangat disyukuri, bahkan mungkin saja banyak yang mendoakan supaya dia segera keluar dari komunitas.

Anggota yang haram harus tidak ada di dalam komunitas.

SUNAH

Ibadah yang masuk kategori sunah sebaiknya dilaksanakan, karena akan mendatangkan pahala. Walaupun kalau tidak dilaksanakan pun tidak menyebabkan kita berdosa. Kalau disederhanakan dalam satu kalimat, sunah ini adalah 'lebih baik dikerjakan'.

Anggota komunitas yang dikategorikan sunah adalah mereka-mereka yang 'lebih baik ada' di komunitas. Maksudnya, keberadaan mereka, walaupun tidak utama, sangat bermanfaat bagi komunitas. Kehadiranya membuat suasana positif bagi komunitas, dan ketidakadaannya tidak berpengaruh apa-apa pada komunitas.

MAKRUH

Secara umum makruh ini kebalikan dengan sunah. Sesuatu yang masuk kategori makruh, sebaiknya tidak dilakukan, walaupun kalau dilakukan tidak menyebabkan dosa.

Anggota yang disebut anggota makruh, keberadaannya di dalam komunitas bisa disebut 'lebih baik tidak ada'. Kehadirannya lebih banyak mendatangkan mudarat atau hal negatif bagi komunitas. Walaupun, kalau tetap ada, kehadirannya tidak sampai menghancurkan komunitas. Anggota makruh ini lebih diharapkan lebih baik tidak ada.

MUBAH

Mubah adalah sesuatu yang tidak menimbulkan konsekuensi apa-apa bagi yang melakukannya. Mau dikerjakan atau tidak, mau dimakan atau tidak, tidak mendatang pahala juga tidak menyebabkan berdosa.

Minum susu atau olah raga pagi misalnya, kita mau melakukannya atau tidak tidak apa-apa, itu Kembali ke selera.

Anggota komunitas yang mubah, kehadiran atau ketidakhadirannya tidak berpengaruh apa-apa bagi komunitas.

Demikian analogi yang buat untuk menilai keberadaan kita di komunitas. Anda sekarang bisa melihat di komunitas yang Anda ikuti. Anda akan menemukan anggota komunitas dengan tipe-tipe di atas, bahkan mungkin kelima-limanya ada dalam komunitas tersebut.

Namun sebenarnya yang penting adalah bukan melihat posisi teman-teman Anda itu, melainkan bagaimana posisi Anda sendiri. Mari kita mengecek, dari kelima tipe di atas ada dimanakah posisi Anda?

Bersyukurlah jika ada di tipe anggota wajib atau setidaknya anggota sunah. Segera perbaiki diri jika Anda ternyata masuk ke tipe anggota makhruh atau bahkan anggota haram.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun