Sambil tersenyum Ahmad bin Hambal menjawab, "Wahai anakku, Imam Syafi'i ibarat mentari di jagat raya. Beliau satu-satunya dokter umat sedunia. Tak seorang pun membantah hal ini. Tak ada orang yang berjalan dengan tinta di tangannya, melainkan di punggungnya telah ia bawakan hadiah pahala untuk Imam Syafi'i."
Nah, bila Imam Syafi'i telah menjadi problem solver, maka sudahkah kita menjadikan karya kita untuk menjawab tantangan zaman ini? Jika karya beliau masih terus dikaji oleh banyak orang hingga saat ini, maka akankah tulisan kita pun menjadi rujukan para pecinta ilmu? Manakala beliau begitu dicintai dan didoakan oleh orang saleh, maka adakah pembaca karya kita yang tergerak mendoakan kita?
Wallahu a'lam bish shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H