Solusinya bisa dengan mengurangi bermedsos di tempat atau waktu yang seharusnya memang tidak boleh memainkan ponsel. Ini harus disertai komitmen yang kuat.
Misalnya, saat pergi ke kantor, komitmenlah untuk tidak memegang ponsel di mobil, walaupun disupiri orang lain. Alihkan aktivitas Anda dengan melihat suasana luar melalui jendela mobil. Dan untuk menjaga komitmen ini, jangan letakkan ponsel di tempat yang mudah diraih. Karena kalau sudah kecanduan, tangan Anda akan reflek mengambil ponsel. Bila perlu masukkan ke dalam tas.
Juga bisa komitmen untuk tidak memegang ponsel saat makan, di rumah atau di luar rumah. Atau saat berangkat ke masjid untuk salat berjamaah (ini karena saya masih sering melihat tetangga kalau ke masjid masih suka bawa ponsel).
Atau bisa juga berkomitmen untuk menghidupkan ponsel setiap hari di atas jam 6 pagi. Atau mematikan ponsel antara pukul 18 sampai pukul 20. Atau kapan pun, di saat apa pun, semua terserah Anda yang membuat komitmen.
Supaya menarik, jadikan apa yang Anda komitmenkan itu sebagai tantangan. Sanggupkah kita berkomitmen dalam 3 hari, 5 hari, sepekan, 2 pekan, sebulan?
#2
Lakukan pembersihan medsos. Tantangan ini lebih berat dari tantangan #1. Hapus (uninstall) aplikasi medsos dari ponsel Anda. Atau kalau terlalu berat, letakkan aplikasi medsos di posisi yang tidak langsung terlihat saat Anda melihat layar ponsel Anda.
Juga matikan notifikasi semua medsos. Sehingga Anda tidak tergoda untuk membukanya. Tentukan waktu saatnya Anda membuka akun medsos Anda untuk menjawab chat, merespon obrolan grup, atau mengirim pesan. Bila perlu beritahukan ke relasi Anda, bahwa Anda akan menjawab atau merespon chat dari mereka hanya di waktu tertentu.
#3
Melakukan detoks digital. Anda berkomitmen untuk benar-benar tidak menggunakan medsos untuk jangka waktu tertentu, sebulan misalnya. Walaupun menurut Neha Chaudhary, MD, seorang psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Sekolah Kedokteran Harvard, detoks digital ini dapat efektif bagi sebagian orang, tetapi tidak bagi Sebagian yang lain.
"Bagi Sebagian orang, justru berhenti sama sekali membuka medsos dapat menyebabkan keinginan untuk menggunakannya dan tidak dapat mempertahankan jeda, atau mungkin membuat seseorang tidak dapat mengakses bagian medsos yang bermanfaat," katanya.