Saat wajah si pria itu diperlihatkan kepada korban, dia mengangguk mengiyakan. Tak perlu waktu lama, polisi kemudian bergerak dan menangkap pelaku.
***
Sepulang kuliah, karena penasaran, Lina mendatangi lagi kantor polisi. Dia minta izin untuk menanyakan beberapa hal kepada si pelaku. Karena jasa yang telah diberikannya, polisi memberi izin.
Dengan ditemani seorang polisi, Lina mendatangi sel tahanan yang ada di bagian belakang kantor polisi. Setelah berhadapan dengan si pelaku dia bertanya, "Apa Anda masih ingat saya? Saya juga melewati lorong itu semalam, beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu?"
Si pria menatap wajah Lina cukup lama, kemudian berkata, "Tentu saja aku ingat!"
"Lalu, mengapa Anda tidak mengganggu saya? Tidak berbuat apa-apa, padahal waktu itu pun saya berjalan sendirian?"
"Bagaimana saya berani mengganggu Anda? Aku melihat ada dua orang bertubuh besar di samping Anda waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda."
Reflek Lina menutup mulutnya dengan tangan kanan. Lututnya bergetar saat mendengar penjelasan si pria. Kaget dengan jawabannya. Lina tidak mampu berkata-kata lagi. Hatinya dipenuhi oleh rasa syukur dan dia terus memuji Allah Swt. Da pun langsung menyudahi interview dan minta diantar oleh polisi untuk keluar dari ruangan
*****
*dimodifikasi dari kisah sebenarnya yang terjadi di Amerika (USA), tahun 2006.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H