Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Singkat Sunan Giri

17 April 2022   08:36 Diperbarui: 17 April 2022   08:41 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Sunan Giri, sumber kompas

Ternyata, setelah kapal berbalik arah. Kapal mau bergerak. Bahkan kapal bergerak dengan cepat, sehingga dalam waktu singkat sampai di Pelabuhan Gresik. Nakhoda kemudian membawa kotak berisi bayi itu ke majikan mereka. Awalnya mereka dimarahi karena kembali sebelum sampai di Bali. Namun, setelah dijelaskan dan diperlihatkan apa yang mereka bawa, juragan mereka yang bernama Nyai Gede Pinatih sangat gembira.

 

Alangkah senangnya Nyai Gede Pinatih karena memperoleh apa yang selama ini didambakan. Nyai Gede Pinatih pun memberi nama bayi itu Joko Samudro, sesuai dengan tempat ditemukannya[2].

 

Setelah cukup umur, Nyai Gede Pinatih mengirim Joko Samudro ke pondok pesantren yang diasuh Sunan Ampel di Ampel Denta. Melihat ada keistimewaan dalam diri Joko Samudro, Sunan Ampel sangat menyayanginya, sebagaimana menyayangi putranya sendiri.

 

Selama belajar di Pesantren Sunan Ampel, Joko Samudro diberi nama Raden Paku. Tujuh tahun lamanya Joko Samudro atau Raden Paku belajar Islam. Setelah lulus dan diwisuda dia diberi gelar Ainul Yaqin.

 

Pada suatu malam, tepatnya di sepertiga malam. Saat Sunan Ampel menglilingi pesantren untuk melihat kondisi santrinya, terlihat olehnya seberkas sinar menerobos salah satu pondok tempat para santri tidur. Dia pun memeriksa ke dalam pondok. Terlihat ada seorang santri yang wajahnya bercahaya. Karena gelap, Sunan Ampel tidak bisa melihat. Oleh karenanya, dia memberi tanda dengan mengikat ujung sarung santri tersebut[3].

 

Sesaat sebelum salat subuh, Sunan Ampel bertanya, "Siapa di antara kalian yang saat bangun, ujung sarungnya terikat?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun