"Kayaknya taun ini gue beneran jadi Bang Toyib." Temanku tiba-tiba nyeletuk setelah mereguk kopinya yang tinggal setengah gelas.
"Maksud lu?" tanyaku tanpa menjeda makan mie rebus yang mengepul panas.
"Ente belum tau? Pemerintah sudah ngeluarin lagi surat edaran."
"Surat edaran apaan?"
"Ya ... sama dengan tahun-tahun kemaren, salat harus jaga jarak, padahal bulan puasa masih dua bulan lagi."
"Lalu?"
"Alaaah ... ente kayak kagak ngerti aja. Itu artinya lebaran nanti bakalan ada larangan mudik lagi. Berarti gue kagak bakal mudik lagi. Jadi pas lah tiga tahun gue kagak mudik. Sama dong gue sama Bang Toyib yang tiga tahun ga mudik-mudik."
Saya tersenyum saja mendengarnya.
Surat edaran yang dimaksud temanku tadi dikeluarkan Kemenag tanggal 4 Februari kemarin dengan nonor SE.04 Tahun 2022 yang ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Isi Surat Edaran Kemenag itu kembali menghimbau kepada pengurus/pengelola tempat ibadah dan jemaah untuk menjaga prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer, dll.
Namun, ada menarik dari Surat Edaran kali ini, terutama yang ditujukan ke Jemaah. Yakni, Jemaah yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas dan ibu hamil/menyusui disarankan untuk beribadah di rumah.
Ini menarik, bahkan lucu menurutku. Kenapa?
Yang berusia 60 tahun ke atas disarankan beribadah di rumah, atau dalam kalimat lain tidak boleh keluar rumah untuk beribadah.
Karena teksnya menyebutkan ibadah ke luar rumah, berarti kalau untuk muslim, yang dimaksud adalah salat wajib. Karena bagi sebagian muslim, salat wajib itu harus dilakukan secara berjamaah di masjid.
Kita tahu semua lah, berapa lama sih orang melaksanakan salat? Paling lama 15 menit.
Nah, kalau untuk salat saja, yang cuma 15 menit, tidak boleh keluar rumah karena khawatir terkena virus dan/atau menularkan virus, maka berarti aktivitas lain juga dilarang. Padahal aktivitas di luar salat lebih banyak. Baik aktivitas olah raga, sosial, hobi, atau sekedar mengantar cucu sekolah.
Kalau boleh diganti kalimat di SE Kemenag itu, berarti menjadi 'Yang berusia 60 tahun ke atas dilarang beraktivitas di luar rumah'. Sebagaimana yang disarankan Menko Marves, Luhut, saat berbicara secara virtual pada peringatan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di Labuan Bajo, NTT, Sabtu (5/2/2022). Opung Luhut meminta warga berusia 60 tahun ke atas tidak keluar rumah sebulan ke depan.
Di sini lucunya, menurut saya lho.
Lalu, siapa saja sih yang usianya di atas 60 tahun? Tentu banyak lah mau ngitung rakyat Indonesia.
Tapi saya ingin tahu yang ada di lingkaran istana saja, siapa saja sih yang berusia di atas 60 tahun. Saya pun searching, dan didapatlah data-data berikut:
Presiden Jokowi bulan Juni nanti berusia 61 tahun
Wapres Ma'ruf Amin, bulan besok (Maret) akan berusia 79 tahun
Ibu Megawati berusia 75 tahun
Menhan Prabowo, 69 tahun
Dan ... Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, 73 tahun.
Kira-kira mereka mau gak ya, gak keluar rumah?
Apakah Menag Yakut melarang mereka beraktivitas ke luar rumah?
Atau mungkin SE-nya Pak Yaqut ini pesanan special dari Opung Luhut yang sudah cape berbisnis tapi ga mau ambil untung.
Entahlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H