Sampai kemudian, Ibnu Mas'ud yang menunggang kudanya, memeriksa kalau-kalau ada pasukan Muslim yang perlu pertolongan, melihat ada tubuh yang bergerak-gerak dengan susah payah, dia segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu.
Akhirnya Ibnu Mas'ud mengenalinya, "Isteri Said-kah engkau?"
Nusaibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, "Bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda?"
"Baginda Rasulullah tidak kurang suatu apapun ...."
"Engkau Ibnu Mas'ud, bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku."
"Engkau masih terluka parah, Nusaibah ...."
"Engkau mau menghalangi aku untuk membela Rasulullah?"
Terpaksa Ibnu Mas'ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke medan pertempuran. Banyak musuh yang ditumbangkannya. Namun, karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus oleh sabetan pedang musuh.
Gugurlah wanita perkasa itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.
Tiba-tiba langit berubah mendung, hitam kelabu. Padahal tadinya langit tampak cerah dan terang benderang.
Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!