Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Adab-adab di Dalam Masjid

22 April 2021   06:05 Diperbarui: 22 April 2021   06:12 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kangaswadwordpresscom

Mengeraskan Suara

Larangan ini didasarkan pada sebuah sumber yang berasal dari As-Saib Bin Yazid, ia menuturkan,

"Ketika aku sedang berdiri di masjid, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil. Aku pun menoleh kepadanya, ternyata ia adalah Umar Bin Khattab. Ia berkata, "Pergilah dan datangkan dua orang tersebut!" Lalu aku membawa kedua orang tersebut. Umar berkata, "Siapa dan dari mana kalian?" keduanya menjawab, "Dari Thaif." Umar kemudian berkata, "Seandainya kalian adalah penduduk negri ini, tentu akan membuat kalian pingsan, (lantaran) kalian meninggikan suara di masjid." (HR. Bukhari).

Isyarat larangan ini ditujukan bagi sesuatu yang tidak ada faedahnya, sedangkan sesuatu yang di dalamnya terkandung manfaat dan darurat, maka boleh sebagaimana pendapat Imam Al-Bukhari.

Melakukan Jual-Beli

Secara asal hukum jual beli adalah mubah (boleh), namun ketika transaksi ini dilakukan di dalam masjid, menjadi terlarang alias tidak boleh. Rasulullah Saw menegaskan larangan ini dalam sabdanya,

"Apabila kalian melihat orang yang melakukan jual-beli di dalam masjid, maka katakanlah, "Semoga Allah tidak menjadikan untung dalam perdaganganmu." (HR. Tirmidzi, Hakim, Ad-Darimi).

Dalam riwayat lain disebutkan,

"Bahwasanya Rasulullah Saw melarang jual-beli di dalam masjid." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan lainnya).

Mencari dan Mengumumkan Kehilangan

Rasulullah Saw bersabda,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun