Saat Obsesi Mengalahkan Emosi
Sudah tiga hari terakhir ini, media cetak dan online mewartakan kasus pembunuhan berantai. Bermula tiga hari yang lalu, ditemukan dua sosok tidak bernyawa di dua lokasi yang berjauhan. Namun, yang menarik, ciri kedua mayat itu mirip; laki-laki, usia sekitar 30 tahun, dibunuh dengan dengan cara diracun, dan dibunuh bukan di lokasi tempat mayat itu ditemukan.
Semula, polisi dan masyarakat mengira kemiripan ciri dari kedua mayat itu hanya kebetulan belaka. Ternyata, esoknya ditemukan kembali mayat dengan ciri yang sama. Kemudian kemarin, dua hari setelah ditemukan mayat pertama, ditemukan kembali dua mayat lagi, masih sama, dengan ciri-ciri yang mirip mayat sebelumnya.
Sejak itulah, polisi dan masyarakat menyimpulkan, kelima mayat itu dibunuh oleh orang yang sama. Hebohlah kemudian masyarakat di kotaku, bahwa sekarang sedang berkeliaran pembunuh berantai. Seorang psikopat.
***
Siang itu aku hendak kembali ke kantor setelah istirahat makan siang, ketika tiba-tiba di seberang jalan terlihat Toni. Aku tidak mungkin salah, dia pasti Toni teman SMA, walaupun sudah berpisah sejak lulus SMA. Sepuluh tahun yang lalu.
Aku kemudian mengejarnya.
"Toni! Hey Toni," panggilku seraya menghampirinya. "Kamu Toni, kan? SMA 4 Bandung!"
Dia sedikit kaget.
"Andi? Kau kah Andi?" tanyanya gugup.