Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cuma Semalam

7 Januari 2021   06:40 Diperbarui: 7 Januari 2021   06:48 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
via rebelsmarket.com

"Lebih baik tidur di hotel, biar mahal juga. Daripada tidur diganggu hantu." Begitu jawabnya saat ditanya Tedi.

Rupanya rumah itu berhantu, makanya tidak ada yang mau tidur di rumah itu.

Saat kubilang, 'Aku gak percaya', waktu Tedi cerita tentang rumah itu padaku, dia malah nantang.

"Kuberi kau dua ratus ribu semalam, kalau berani tidur di situ."

"Oke," jawabku. "Siapkan saja uang sejuta. Aku akan tidur lima malam di sana."

"Ok, Deal!" Tedi mengulurkan tangan dan langsung kusambut.

***

Setengah jam kemudian aku sudah memasuki kantin. Kuhampiri Tedi yang sedang menikmati kopi.

"Bisa tidur nyenyak juga rupanya, Kau." Tedi senyum saat aku datang.

"Lu, liat kan. Aku aman-aman saja," kataku menepuk dada dan duduk di depannya. "Pesenin gua mie rebus dong, lapar nih."

Tedi memanggil ibu kantin, dan memesan mie rebus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun