Sehabis Jumatan pada minggu lalu aku berbincang dengan beberapa teman yang kebetulan bertemu di warung dekat kantor. Salah satu diantara teman ada yang bersama seorang kader partai.
Isi perbincangannya bikin saya geleng-geleng kepala…
Kami membincangkan soal pilkada di Jawa Tengah. Lebih banyak mengarah ke pemilihan bupati Jepara dan Salatiga.
Kemudian melebar ke money politik yang diprediksi akan tetap terjadi. Alasannya pada pilkada tahun 2015 ternyata luar biasa banyak tebaran uangnya.
Nah, temannya teman saya yang orang partai itu (dia mengenalkan diri sebagai Pak Sis, tidak tahu lengkapnya) ternyata pernah menjadi tim sukses salah satu calon anggota DPR RI Juliari Batubara dari partai PDIP.
Saya geleng-geleng kepala mendengarkan ceritanya soal money politik yang dilakukan saat pemilihan anggota Dewan itu dulu pada tahun 2014.Â
Kata Pak Sis, Juliari itu menang pemilihan dan sekarang menjadi anggota DPR. Dia mendapat suara sekitar 128 ribu. Kalau tidak salah rinciannya dari Salatiga dapat 9000an, Kota Semarang 40 ribuan, Kabupaten Semarang 50 ribuan, dan Kendal 20 ribuan.
Suara-suara itu menurut dia sebagian besar ya dari money politik itu. Juliari membeli suara, bekerja sama dengan dua pihak. Pertama para calon anggota DPRD kabupaten/kota dan calon anggota DPRD provinsi.
Istilahnya tandem…
Pihak kedua adalah memanfaatkan para perangkat desa atau kelurahan.
Untuk tandem, mereka membeli suara satuannya 50 ribu rupiyah. Juliari menyumbang 15 ribu, sisanya dibagi para tandem.