Mohon tunggu...
Urip Hidayat
Urip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis pemula, dan pemikir

Mengajar bahasa Inggris di SDN CIPINANG 05 , pengelola kursus percakapan bahasa Inggris Hi-5, anggota KKG guru bahasa Inggris SD Prov. DKI Jakarta, EFT+ PGRI, Guru Ahli, World Peace Organization

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menaklukkan Glassophobia

18 Januari 2023   02:17 Diperbarui: 18 Januari 2023   02:39 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode manuscript  umumnya digunakan untuk menghindari terjadinya kesalahan karena setiap kata yang diucapkan akan diperhatikan oleh masyarakat luas dan dikutip oleh media massa.

Memorized style

Memorized style merupakan salah satu metode public speaking yang paling sering digunakan dalam dunia profesional. Metode ini mengacu pada teknik menghafal skrip yang akan dibacakan kepada audiens secara verbatim, atau kata demi kata agar bisa disaring dengan mudah. Metode ini, menuntut pembicara untuk menguasai semua susunan bahasa, ide, dan gagasan yang terdapat di dalam naskah. Maka dari itu, metode memorized style sejatinya lebih cocok untuk mereka yang memiliki daya ingat tinggi. Selain itu, metode ini juga cocok untuk pembicara dengan pembahasan atau topik yang menarik dan sederhana.

Extempore style

Metode public speaking terakhir yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan presentasi adalah extempore style. Menurut Study, dari keseluruhan metode di atas, metode extempore merupakan gaya berpidato yang sangat dianjurkan untuk pembicara di ranah profesional. Mengapa demikian? Sebab, metode ini mendorong pembicara untuk menggunakan skrip pidato yang hanya berisi outline dan pokok-pokok penunjang. Dengan menggunakan outline dan aspek-aspek penunjang, pembicara memiliki pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran yang akan mereka sampaikan ke audiens. Metode ini juga akan mengurangi kesalahan saat presentasi. Pasalnya, outline yang terdapat dalam skrip dijamin bisa mengurangi rasa takut akan kekeliruan.

Itulah empat metode yang dapat digunakan dalam public speaking. Mari kita lanjutkan dengan uraian tujuan dan manfaat public speaking. Ada beberapa hal yang merupakan tujuan dari public speaking, yaitu :

Untuk memberi motivasi kepada para audiens. Bagi para narasumber, merupakan kepuasan tersendiri ketika audiens heboh dan antusias dengan informasi yang kita sampaikan. Bayangkan, ungkapan menarik yang memotivasi mereka dan menguntungkan mereka saat kita berbicara di depan publik, kita mendapat tabungan untuk amal di penghujung hari nanti karena ucapan kita memotivasi atau menginspirasi orang-orang untuk berbuat baik atau memberi manfaat kepada orang lain. Ini tentu saja juga motif religius si pembicara.

Tujuan yang tidak kalah penting dari public speaking adalah memberikan informasi yang belum audiens tahu. Bagi kita informasi tersebut mungkin biasa saja, bahkan menganggap tidak penting. Namun, bagi orang lain, informasi tersebut bisa jadi sangat penting bagi mereka. dahsyatnya, mampu mengubah nasib orang tersebut.

Tujuan yang selanjutnya adalah menarik perhatian dan daya tarik audiens dengan cara persuasif atau membujuk agar orang yakin dan tertarik sehingga orang mau mengikuti apa yang kita inginkan.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menghibur para audiens. Sekarang ini sudah banyak event-event yang menampilkan stand up comedy sebagai salah satu bentuk public speaking yang bertujuan untuk menghibur para audiens yaitu dengan cara menyampaikan lawakan monolog suatu topik dengan materi yang dibuat sendiri atau pun berasal dari orang lain.

Agar kita tertarik dan mau melakukan public speaking maka ada 4 manfaat yang bisa kita dapatkan jika berani tampil dalam pentas public speaking. Keempat manfaat tersebut adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun