Untuk menyelenggarakan hal tersebut saya terlebih dahulu menanyakan keyakinan apa yang dapat kita terapakan sebagai kegiatan, dari beberapa keyakinan tersebut siswa memilih kegiatan kebersihan. Â Masukan dari siswa itu kita implementasi dalam kegiatan gotong royong bersih-bersih kelas dan sekolah. Tentu kesediaan murid untuk menjaga kebersihan akan membawa kepada budaya positif disekolah.Â
Budaya positif tidak akan maksimal tanpa adanya keikutsertaan semua warga sekolah untuk mewujudkannya.Â
Maka dari itu saya sebagai guru penggerak perlu melakukan kolaborasi dan menjadi tutor kepada teman sejawat untuk merubah paradigma kita selama ini tentang disiplin positif, hukuman dan penghargaan, posisis guru dan segitiga restitusi agar tercipta rasa aman dan nyaman di sekolah sehingga sekolah menjadi tempat yang dirindukan oleh siswa. Kegiatan tersebut saya lakukan secara daring.Â
Kegiatan tersebut di hadiri oleh kepala sekolah, guru SMPN 2 kangayan dan guru-guru dari sekolah lain dari sekolah sekitar kecamatan arjasa dan sapeken. Sesi sharing menjadi sangat menarik karena kita saling berbagi praktik baik yang telah dan akan kita lakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H