Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat
yang mudah dilihat semua warga kelas.
 setelah terbentuk keyakinan kelas seorang guru dapat menerapkan segitiga restitusi,  segitiga itu terdiri dari Menstabilkan identitas, memfasilitasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan.  dalam melakukan segitiga restitusi seorang guru diharapkan dapat mengambil posisi sebagai manajer yaitu posisi yang memberikan panduan pada siswa untuk menemukan solusi atas permasalahan nya nya. Â
di penghukum atau mengambil posisi penghukum atau pembuat rasa bersalah yang mana hanya akan membuat seorang siswa merasa tersakiti dan tidak puas atas apa yang telah dilakukan tanpa menemukan solusi yang tepat akan permasalahan yang ia hadapi. Â
karena setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap orang itu memiliki tujuan atau latar belakang tujuan atau latar belakang yang menjadi motif dari sebuah kesalahan itu berdasarkan kebutuhan dasar manusia. Â kebutuhan dasar manusia itu terdiri dari Kebutuhan Bertahan Hidup, Cinta dan Kasih Sayang, Kesenangan, kebebasan dan penguasaan.Â
Maka dari itu pada tahap restitusi kita berlindung menstabilkan identitas terlebih dahulu agar anak tersebut kebutuhan akan cinta dan kasih sayang yang menjadi terpenuhi, Â ketika kebutuhan tersebut terpenuhi maka anak tersebut akan menjadi lebih stabil emosinya dan lebih terbuka untuk mengungkapkan apa yang menjadi permasalahan.Â
jika guru mengambil posisi pun langsung menghukum maka anak tersebut akan cenderung defensif dan berbohong. Â
setelah anak merasa nyaman dan aman  kita dapat melakukan validasi kesalahan sehingga siswa  apa  permasalahannya. Â
Siswa akan secara otomatis melakukan refleksi atas yang mereka lakukan. Kemudian di lanjutkan dengan tahap menanyakan keyakinan tentang keyakinan apa yang telah mereka langgar dan menemukan solusi yang tepat untuk permasalahn tersebut.Â
Hal tersebut telah saya praktekkan disekolah, waluapun masih belum tampak secara langsung efeknya namun saya yakin apa yang saya lakukan akan membuahkan hasil, paling tidak siswa saya saat ini menjadi lebih nyaman ketika berhadapan dengan saya.Â
Kegiatan aksinyata  lain dari penerapan keyakinan kelas adalah menciptakan budaya cinta lingkungan dengan menjaga kebersihan sekolah. Hal tersebut tertuang dalam keyakinan kelas yang berbunyi bekerja sama menjaga kebersihan dan keamanan kelas. Hal tersebut tercermin dari kegiatan gotong royong bersih-bersih kelas, dan sekolah.Â