Sebenarnya penulis penasaran mereka lelap atau tidak saat menjadi pendengkur, sehingga langsung menanyai salah satu wakil rakyat terhormat.Â
Anehnya, aduhai, ia menjawab benar kolega disekitarnya tertidur. Bahkan, ia menilai kemungkinan para kolega tersebut lapar karena belum sarapan.
Alah mak. Bisa yah lapar tapi nyenyak tidur seolah-olah orang kekenyangan.Â
Bisa jadi, sebanarnya kekenyangan, sehingga lelap tertidur dalam acara sakral pengambilan sumpah jabatan.
Sekali lagi, meski ragu penulis tetap berharap sikap para wakil rakyat menjadi tumbuh dewasa dan menunaikan segala kewajibannya untuk membayar hutang kepada masyarakat yang sudah memilihnya.
Bukan penulis juga sinis terhadap para dewan pendengkur. Tapi ini menjadi catatan kritis bagi semuanya agar marwah lembaga negara yang terhormat kembali berwibawa dan menghasilkan gagasan untuk kesejahteraan masyarakat. ***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H