Dana puluhan miliar rupiah, bahkan sampai ratusan miliar rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terus mengalir untuk perawatan betonisasi Jalan Lingkar Selatan atau JLS di Kota Cilegon.Â
Dana tersebut kalau saja dialirkan untuk kepentingan warga miskin di Kota Cilegon, atau paling tidak untuk membeli makanan bergizi seimbang pasti nilai manfaatnya jauh lebih besar.Â
Jika ada pertanyaan perbandingan apakah harus diserap untuk betonisasi JLS lagi dan lagi, dimana setiap hari melintas angkutan truk tronton puluhan ton milik industri. Tentu saja, akal sehat alias waras akan lebih memilih membelikan sembako untuk warga miskin dan makan bergizi untuk anak-anak yang stunting di kota baja ini.
Komparasinya, bila dibelikan sembako paket Rp100,000 per paket, maka dana Rp30 miliar sampai Rp60 miliar akan dapat 300.000 sampai 600.000 paket sembako untuk warga miskin di Kota Cilegon.Â
Warga miskin bisa makan tanpa kekurangan. Termasuk jika dibelikan makanan  bergizi seimbang untuk balita stunting sudah berapa banyak yang akan menerima manfaatnya.
Apalagi jumlan paket sembako itu juga hampir sama banyaknya dengan jumlah warga Kota Cilegon sekitar 400.000 lebih, Â jadi semua warga bisa mendapatkan sembako.Â
Sebelum jauh penulis mengurai perbandingan, perlu diketahui jika pada Selasa 1 Februari 2022, Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam sambutan acara dihadapan para pelaku industri di Cilegon Corporate Social Responsibility Award 2021, dirinya menegaskan JLS akan dinaikan statusnya jadi jalan daerah menjadi jalan nasional.
Alasannya cukup rasional, dirinya ingin aliran anggaran puluhan sampai ratusan miliar dialirkan untuk program pro rakyat, dibandingkan dihabiskan untuk memperbaiki jalan dimana manfaatnya minim untuk masyarakat Kota Cilegon. Lalu, warga miskin tidak akan mungkin makan beton dan debu pasir JLS. Kalau dibuat satire warga miskin Cilegon tak makan coran beton JLS.Â
Jika ada alternatif pembiayaan untuk perbaikan JLS dari kolekan industri seperti sebelumnya, maka hal tersebut akan lebih memiliki nilai manfaat sangat besar untuk membantu warga dalam hal pemberdayaan, termasuk perekonomian.
Saat ini, faktanya ada puluhan sampai ratusan truk angkutan melintasi JLS menuju pintu Tol Cilegon Timur, lalu jalan juga rusak karena beban berat angkutan industri yang melebih kapasitas. Di mana letak manfaat untuk masyarakat kecil?
Apa yang salah, tentu saja salah karena para penikmat proyek betonisasi kehilangan sumber pendapatan jika tidak ada proyek pembangunan JLS lagi.
Menurut informasi dari lembaga CCSR pada 2021 lalu ada sebanyak Rp24 miliar yang dilakukan industri untuk program sosial di Kota Cilegon. Nah, bayangkan jika ditambah Rp 30 miliar sampai Rp 60 miliar lagi, berapa banyak rumah warga miskin yang bisa dibangun, berapa banyak juga warga yang akan memiliki jamban sehat, belum lagi, berapa banyak juga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bakal mendapatkan pembinaan dan membuat ekonomi berjalan. Dibandingkan industri juga suruh patungan lagi untuk pembangunan jalan.Â
Saat ini, secara fungsi JLS sebagai jalur angkutan industri dan wisata menuju Pantai Anyer, artinya sudah bijak jika perawatannya diserahkan kepada pusat. Toh, nilai manfaat sebagai pemecah kemacetan jalur kota sebagaimana awal tujuan adanya JLS tidak hilang.
Fungsi lainnya JLS sebagai jalur perekonomian tetap juga akan hidup, toko, emprakan, pom bensin dan lainnya masih tetap ada, kecuali pemerintah pusat menjadikan JLS terusan sebagai jalan tol.Â
Bahkan, Walikota Cilegon Helldy Agustian juga menegaskan, jika pajak di sepanjang JLS tidak akan hilang. Sebab, Pemkot Cilegon tetap bisa memungut pajaknya.Â
Kenapa mesti bebal, Pemkot Cilegon akan mendapatkan keuntungan menghemat anggaran miliaran rupiah dan dialihkan ke program yang lebih memiliki nilai manfaat besar dibandingkan membeli beton. Tapi disisi lain Perawatan JLS akan tetap ada dari anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN).
Sepanjang alasannya adalah untuk kemaslahatan tentu program Helldy tersebut akan baik. Terlebih, APBD sebaiknya digunakan untuk memperbaiki jalan masyarakat, atau pengentasan banjir di Kota Cilegon, akan lebih baik lagi. Manfaatnya lebih jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H