Mohon tunggu...
urgent_penting
urgent_penting Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologi Trinitas – Menanggapi Tulisan Saudara Henny Mono “Al Quran Disandingkan dengan Kitab Kitab Suci yang Lain”

19 November 2009   01:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:17 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MenyingkapKabut :

Tanya
Kalau demikian,apakah kita masih dapat menemukan Trinitas dalam Alkitab?

Jawab
Ajaran Trinitas tidak ditemukan baik dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, Jesuit Edmund Fortman dalam bukunya The Triune God menjelaskan:

"The Old Testament.... tells us nothing explicitly or by necessary implication of a Triune God who is Father, Son and Ho(y Spirit.... There is no evidence that any sacred writer ever suspected the existence of a (Trinity) whitin the Godhead.... Even to see in (the Old Testament) suggestion or foreshadowing or veiled siqn of the Trinity of persons, is to qo beyond the words and inent of the sacred writers".

(Kitab Perjanjian Lama....tidak pernah mengatakan sesuatu secara jelas atau sekedar petunjuk tentang adanya Kesatuan Tiga Tuhan yakni Bapa, anak dan Roh Kudus....Tidak ada bukti tentang adanya penulis kitab suci yang memperkirakan adanya Kesatuan Tiga Tuhan.....Dugaan, adanya pendapat pendapat, bayangan, atau tanda-tanda terselubung tentang kesatuan tiga oknum dalam Kitab Perjanjian Lama, sama sekali di luar dari pengertian kata­kata maupun maksud para penulis kitab-kitab tersebut. )

Kutipan dari Jesuit Edmund Fortman ini diambil dari Should You Believe in Trinity bagian, Is It Clearly a Bible Teaching?.

Disini Saksi Yehuwa sekali lagi melakukan ketidakjujuran dalam mengutip sumber. Dari website bible.ca didapat konteks dari tulisan Rm Edmund Fortman S.J.. -  Kutipan si Moslem yang dia ambil dari Saksi Yehuwa sendiri sangat kacau karena si Moslem menyatukan kutipan-kutipan Saksi Yehuwa menjadi satu. Karena terlalu panjang maka aku tidak akan menerjemahkan dan aku anjurkan para pembaca untuk meng-klik link dan melihat sendiri.

eberapa observasi yang ingin aku sampaikan adalah:

Pertama-tama kita bisa melihat satu kalimat kunci dari pemahaman Rm. Edmund Fortman S.J. atas iman Trinitas. Dia berkata, "Dengan keyakinan[ku] bahwa ajaran [Trinitas] ini adalah ajaran Kristen yang memang dan hanya dapat berasal dari wahyu ilahi, aku melanjutkan studi-ku terhadap catatan otentik dari wahyu ilahi yang ditemukan dalam tulisan suci Perjanjian Lama dan Baru." Bisa kita lihat disini bahwa keyakinan sang Romo memang sudah sangat Katolik. Dan ini perlu dijadikan catatan dalam memahami apapun yang ditulisnya. Dan pada awal sekali di tulisannya, perlu juga dicatat bahwa sang Romo berkata, "[tulisanku ini] bukanlah suatu studi yang luas dan definitif, tapi hanya dimaksudkan untuk menjadi lebih dari sekedar survey yang dangkal, dan diharapkan [tulisanku] ini menstimulasi studi-studi lain yang lebih penuh.[/i]" Nah, berpegang pada omongan sang Romo tersebut kita bisa tahu bahwa sang Romo merasa bahwa tulisannya bisa salah dan dapat dikoreksi. Sehingga, kalaupun ada tulisan sang Romo yang tidak sesuai dengan iman Katolik, yang tentunya tidak hanya lebih definitif dan luas tapi juga tidak bisa salah, maka Romo Edmund Fortman S.J. tentunya sangat tidak keberatan untuk dikoreksi.

Kedua, Rm. Fortman berpendapat bahwa para penulis PL tidak pernah berpikiran bahwa sang Messiah adalah Allah sendiri. Para penulis PL juga tidak pernah berpikiran akan suatu Peranakan Ilahi (Bapa-Putra). Pendapat-pendapat ini bukan pendapat mayoritas Bapa Gereja Awal (seperti terlihat di Catholic Encyclopedia: The Blessed Trinity) dan sama sekali bukan pendapat mayoritas umat Katolik terpelajar. Bahkan penulis entry The Blessed Trinity di Catholic Encyclopedia, G.H. Joyce, merasa bahwa para Nabi dan Orang Kudus mungkin punya pengetahuan samar akan iman Trinitas mengingat penggunaan istilah "Imanuel" (Yes 7:14) dan "Allah yang perkasa" (Yes 9:6).

Ketiga, Rm Fortman juga mempunyai pendapat yang sangat tidak umum dengan berkata bahwa personifikasi "Hikmat" (Amsal 8; Kebijaksanaan Solomo 7) sama sekali tidak memberi bayangan akan suatu iman Trinitas. Pendapat ini sangat bertentangan dengan iman para Bapa Gereja Awal dan mayoritas umat Katolik selama 2,000+ tahun ini. Ini karena dalam berbagai tulisan selama 2,000+ tahun, putra-putri Gereja dengan entengnya menganggap bahwa personifikasi "hikmat" adalah gambaran samar akan Pribadi Ilahi selain Bapa (dan menjadi tidak samar lagi berkat terang Perjanjian Baru). Peng-identik-an "hikmat" dengan Kristus (meskipun beberapa Bapa mengidentikkan "hikmat" dengan Roh Kudus) begitu nyata sampai-sampai para bidat Arian pun berkeyakinan bahwa sang "hikmat" adalah Kristus (lihat terjemahan dari entry Incarnation di Catholic Encyclopedia diatas)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun