Mohon tunggu...
Urbanus Weruin
Urbanus Weruin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen dan Peneliti

Meminati filsafat terutama filsafat sosial, budaya, dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanam Ekonomi dalam Kebudayaan: Kiat Mengembangkan Budaya Perusahaan

2 Juli 2024   10:23 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:35 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tamalene (2019) merumuskan budaya Perusahaan sebagi "sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkatan bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi". Budaya organisasi atau budaya perusahaan berkaitan dengan nilai-nilai yang diacu bersama sebagai patokan atau pegangan dalam bersikap, berprilaku, dan dalam menjalankan tugas operasional bagi para karyawan dalam suatu perusahaan. Dengan budaya perusahaan, semua karyawan memahami nilai-nilai yang berlaku dalam perusahaan dan bagaimana mereka harus bertindak dan berprilaku. 

Budaya organisasi yang kuat merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan perusahaan. Ramos dan Ellitan (2022) menyatakan bahwa budaya perusahaan adalah seperangkat nilai-nilai kunci, asumsi, pemahaman dan norma-norma yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan/diwariskan kepada anggota baru organisasi sebagai hal yang benar. Deanna Debara (2022) menyatakan bahwa budaya perusahaan memainkan peran besar dalam keberhasilan perusahaan.

Robert E. Quinn dan Kim Cameron menjelaskan bahwa terdapat beberapa kemungkinan budaya Perusahaan yakni budaya adhokrasi, budaya klan, budaya hirarki, dan budaya pasar. Budaya adhokrasi (adhocracy culture) merupakan "budaya cipta" ("create culture"), yakni budaya yang berkembang dalam lingkungan yang sangat inovatif dan bergerak cepat. Sementara budaya klan (clan culture) menekankan kolaborasi dan kerja tim. 

Budaya hierarki (hierarchy culture) berkembang dalam iklim kerja yang terstruktur secara hirarkis dan baku. Budaya pasar (market culture) merupakan sebuah model budaya perusahaan yang berorientasi pada tujuan yakni pada luaran yang dapat dipasarkan. Dalam iklim bisnis yang semakin kompetitif pengembangan budaya adhokrasi, kolaborasi, dan budaya pasar dapat menjadi perpaduan yang menguntungkan perusahaan.  

Setiap Perusahaan pasti sudah memiliki budaya Perusahaan. Pertanyaannya adalah Langkah-langkah praktis mana yang perlu ditempuh dalam pengebangan budaya perusahaan?

Langkah-langkah pengembangan budaya perusahaan

Debara (2022) dan Martin (2024) menunjukkan berturut-turut, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun budaya perusahaan yang kompetitif dan produktif, yakni:  

Mengidentifikan dan merumuskan budaya dengan mendengarkan masukan dari para pekerja. Langkah pertama dan utama dari proses tersebut adalah menentukan dan mendefinisikan nilai-nilai mana yang ingin dikembangkan oleh perusahaan. Semua pemimpin dan manajer perlu duduk bersama untuk menenentukan nilai-nilai mana yang perlu dikembangkan sebagai budaya perusahaan. Selain nilai-nilai di atas, nilai seperti keberlanjutan, rasa hormat, transparansi, kebaikan, integritas, keadilan,  dan kesetaraan merupakan nilai-nilai  yang perlu dikembangkan menjadi budaya perusahaan karena nilai-nilai itulah yang akan menjadi fondasi budaya perusahaan.

Mempersiapkan para pekerja untuk sukses sejak hari pertama bekerja. Libatkan karyawan dalam setiap level budaya perusahaan seperti apa yang mereka saksikan dan perusahaan seperti apa yang mereka harapkan. Bantu karyawan baru mengetahui bahwa mereka telah mengambil keputusan yang tepat untuk bergabung dengan perusahaan dan memposisikan mereka untuk sukses.

Membangun dan merawat sense of belonging atau rasa saling memiliki, berkomunikasi secara regular dan teratur kepada setiap insan dalam perusahaan guna meningkatkan rasa memiliki perusahaan; bagaimana karyawan dihargai dengan keunikan dan kekhasan masing-masing sambil memposisikan mereka sebagai bagian integral perusahaan.

Menunjukkan kepada para karywan bahwa mereka memiliki nilai yang unik (uniquely valued), Manajer harus meluangkan waktu untuk mempelajari keahlian unik karyawan masing-masing, apa yang paling menarik minat mereka, dan menerapkannya pada pekerjaan dan tujuan karyawan. Selain itu, berikan kepercayaan diri kepada karyawan dan membuka forum dialog agar suara mereka didengar guna membantu keberhasilan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun