Mohon tunggu...
U. SISWANTO
U. SISWANTO Mohon Tunggu... Guru - GURU

FUTSAL

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Model PBL dalam Pembelajaran Kelas VI

10 Desember 2022   00:56 Diperbarui: 10 Desember 2022   01:12 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lokasi 

SD Negeri 05 Batu Bedinding

Lingkup Pendidikan 

Sekolah Dasar (SD)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) peserta didik kelas VI dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL).

Penulis 

U. Siswanto, S.Pd

Tanggal 

11 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi Latar Belakang masalah :

Salah satu kemampuan  yang harus dimiliki seorang siswa adalah berpikir HOTS. Seperti halnya yang tejadi dalam pembelajaran, terlihat bahwa peserta didik sudah terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mudah tingkatannya sehingga kemampuan berpikir HOTS di kelas VI tergolong rendah dimana guru terbiasa memberikan soal dan pertanyaan yang masih dikategori C1 sampai C3. Rendahnya Kemampuan ini akan mempengaruhi penyerapan materi dalam pembelajaran dan peserta didik juga akan sulit mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan lainnya. Kondisi tersebut semakin kompleks dengan rendahnya implementasi guru dalam menerapkan strategi maupun model pembelajaran agar anak mampu untuk terbiasa berpikir tingkat tinggi (HOTS).

Alasan praktik ini penting untuk dibagikan:

Praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru termasuk rekan kerja di lingkungan tempat saya mengajar mengalami permasalah seperti saya. Besar harapan saya praktik ini selain dapat memotivasi diri saya sendiri untuk mengajar dengan lebih baik lagi, juga dapat memotivasi serta menjadi referensi guru lain untuk menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang inovatif agar pengetahuan dan pemahaman peserta didik semakin luas.

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini :

Saya berperan sebagai guru kelas VI yang bertanggung jawab dalam hal:

Memberi motivasi kepada Peserta didik

Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

Memfasilitasi peserta didik dengan menerapkan strategi dan model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir HOTS.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat.

Tantangan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan ini:

Tantangan terbesar yang saya hadapi saat pelaksanaan praktik adalah:

  1. Peserta didik masih belum terbiasa menyimak video sehingga masih belum tepat menyebutkan apa isi dalam video tersebut.

Peserta didik yang masih belum terbiasa untuk menyampaikan kembali isi video dengan menggunakan bahasanya sendiri baik secara lisan maupun tulis.

Peserta didik yang belum terbiasa dengan pengerjaan LKPD yang menuntut peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi

Saya sendiri yang belum sepenuhnya memahami karakteristik pembelajaran berbasis HOTS.

Yang Terlibat dalam kegiatan ini:

Minhaj, S.Pd.I (Kepala Sekolah)

Memberikan izin untuk pelaksanaan praktik pembelajaran serta memberikan izin untuk menggunakan fasilitas sekolah yang dibutuhkan saat pelaksanaan praktik.

U. Julis (Kakak saya)

Meminjamkan HP untuk merekam proses pembelajaran.

Istri saya yang meminjamkan tripodnya untuk merekam video pembelajaran.

Syatriana (Guru Kelas IV)

Mengizinkan bertukar ruang kelas IV yang lebih luas dari kelas VI untuk melaksanakan praktik di kelas tersebut

Peserta didik Kelas VI yang berjumlah 22 orang.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan:

  • Model pembelajaran
  • Dalam usaha meningkatkan kemampuan berpikir HOTS peserta didik kelas VI, salah satu langkah yang diambil adalah penggunaan model pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir HOTS yaitu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks pembelajaran PBL dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir HOTS dalam proses pembelajaran
  • Media pembelajaran
  • Terkait media pembelajaran guru menggunakan media video, PPT serta amplop dokumen.
  • Meningkatkan interaksi guru menggunakan pendekatan yang dapat meningkatkan komunikasi peserta didik dan guru serta dapat menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru menggunakan pendekatan saintifik.

  • Strategi yang digunakan:
  • Proses pembelajaran menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dibantu dengan LKPD agar peserta didik bisa terlibat aktif dalam menganalisis LKPD yang sudah di dapat masing-masing kelompok, dan bisa menjelaskan kembali isinya dengan bahasanya sendiri. Selain itu saya menggunakan media amplop dokumen sebagai tempat untuk menempel formulir pengiriman barang.

  • Proses pembelajaran:
  • Proses pembelajaran terdiri dari 5 fase yaitu:
  • Fase 1 : Orientasi siswa pada masalah
  • Peserta didik bertanya jawab dengan diberi permasalahan terkait isi video yaitu apa yang dialami seorang kurir paket tersebut serta bagaimana cara agar seseorang pada video tersebut dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam mengantar paket konsumen.
  • Fase 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar
  • Siswa diminta untuk mengerjakan LKPD secara berkelompok berdasarkan isi video yang ditampilkan oleh guru

Fase 3 : Membimbing penyelidikan secara individu atau kelompok

  • Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk berdiskusi dan bekerja sama untuk menuliskan masalah dan solusi kemudian hasil analisisnya ditulis dalam LKPD. Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam kegiatan diskusi.

Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  • Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan menyajikan kembali informasi dari isi video tersebut dengan tertulis dan diperagakan. Masing-masing kelompok bersama guru menyimak hasil diskusi.

  • Fase 5 : Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya
    dan menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang telah tampil, Kemudian peserta didik diberikan penguatan dengan memberikan penjelasan tentang pembelajaran tersebut.


  • Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu :
  • Sumber daya bahan ajar dan media pembelajaran meliputi buku teks, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya.
  • Sumber daya teknologi meliputi laptop, jarigan LCD, dan speaker
  • Sarana dan prasarana meliputi ruang kelas beserta kelengkapannya.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan:

Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan saintifik yang dikolaborasikan dengan penggunaan media amplop dokumen video efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir HOTS.  Hal ini dapat terlihat dari perubahan peserta didik yang semula belum berani mengemukakan pendapatnya, sekarang sudah bisa memberanikan untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang bertipe C4-C6. Perubahan ini dibuktikan dengan peserta didik mulai percaya diri untk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru maupun guru lainnya serta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dimana membuat peserta didik berpikir HOTS. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran PBL dan media video dan PPT ini kemampuan berpikir HOTS semakin meningkat.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan model PBL tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut:

Dari peserta didik: mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena menggunakan model pembelajaran inovatif. Kegiatan pada saat pemaparan materi sangat menarik karena ada
video dan juga memotivasi peserta didik untuk mengeluarkan kemampuannya untuk berpikir HOTS.

Dari teman sejawat: guru secara keseluruhan sudah dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal tersebut terlihat dari peserta didik dapat terlibat aktif ketika kerja kelompok. Kegiatan pada saat pembelajaran menarik karena menggunakan proyektor, media gambar dan benda konkret, dan video pembelajaran.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran ini antara lain: faktor bimbingan dosen dan guru pamong, faktor persiapan meliputi penyiapan perangkat pembelajaran, faktor dukungan teman sejawat, serta faktor sarana dan prasarana yang tersedia.

Hal baik yang didapatkan dari pembelajaran ini adalah peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna dan dapat meningkatkan kemampuan berpikirnya, guru termotivasi untuk menggunakan model pembelajaran inovatif, menjadikan guru lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran serta menggugah motivasi guru untuk membiasakan pembelajaran berbasis HOTS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun