Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Dalam beberapa tahun terakhir, partisipasi pemuda dalam politik telah menjadi topik yang semakin penting khususnya di negara kita ini.
Generasi muda memiliki peran yang krusial dalam pengembangan suatu negara, dan oleh karena itu, perlu untuk mendorong mereka agar turut serta dalam ranah politik.
Pertama-tama, mari kita memahami mengapa generasi muda harus terlibat dalam politik. Pemuda merupakan tulang punggung pembangunan negeri ini, karena merekalah yang akan mewarisi tongkat estafet kehidupan dan menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.Â
Oleh karena itu, mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh kalangan sebaya mereka.
Dengan ikut serta dalam politik, pemuda dapat membawa perspektif yang segar dan inovatif untuk mencari solusi yang lebih baik dan memperbaiki sistem yang ada.
Namun, mengapa masih banyak pemuda yang enggan terlibat dalam politik?
Salah satu alasannya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya partisipasi politik. Banyak pemuda yang merasa bahwa politik hanyalah buang-buang waktu saja dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.Â
Selain itu, mereka juga seringkali merasa bahwa politik adalah dunia yang rumit dan sulit dipahami.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang politik kepada generasi muda, sehingga mereka dapat melihat betapa pentingnya peran mereka dalam menciptakan perubahan.
Untuk mendorong partisipasi generasi muda, perlu adanya kerjasama dan pendekatan yang berbeda dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat terlebih LSM.
Kemudian pemerintah dapat membuat kebijakan, seperti memberikan kesempatan yang adil bagi pemuda untuk berpartisipasi dalam politik melalui pemilihan umum, penempatan posisi politik di tingkat lokal atau nasional, dan program-program pelatihan kepemimpinan bagi pemuda.
Sementara itu, lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk memberikan wawasan politik bagi generasi muda. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum yang mendorong pemahaman tentang demokrasi, kebijakan publik, dan partisipasi politik.Â
Organisasi masyarakat juga memegang peran penting dalam mengajak generasi muda berpartisipasi dalam politik melalui kegiatan semacam diskusi, pelatihan, dan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan tokoh-tokoh politik.
Namun, penting untuk diingat bahwa partisipasi pemuda dalam politik tidak bisa dipaksakan. Pemuda harus merasa memiliki kepentingan yang nyata dan merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam proses politik.Â
Oleh sebabnya, pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat terlebih LSM harus menciptakan lingkungan yang inklusif dan menyambut generasi muda untuk berkontribusi dalam politik.Â
Partisipasi ini juga harus didukung oleh adanya transparansi, akses yang mudah terhadap informasi politik, dan kesadaran mengenai hak-hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Selain itu, penting juga untuk menghilangkan stigma negatif tentang politik. Banyak pemuda yang menganggap politik sebagai arena yang kotor dan selalu identik dengan budaya "korupsi".Â
Karenanya perlu ada upaya untuk memperbaiki citra politik dan menunjukkan bahwa politik sebenarnya adalah alat yang kuat untuk mencapai perubahan positif.Â
Melalui kampanye yang mengedukasi dan menginspirasi pemuda, kita dapat mengubah persepsi mereka tentang politik dan mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif.
Generasi muda adalah aset berharga bagi negara dan masyarakat. Mendorong partisipasi mereka dalam politik adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.Â
Oleh karena itu, dengan melibatkan generasi muda, kita dapat memastikan bahwa suara mereka didengar, ide-ide segar akan dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan politik, dan kemajuan yang lebih besar dapat dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H