H. Jurnal Abal-abal
Namun, oleh pihak tertentu publikasi dipandang sebagai lahan bisnis semata terutama setelah banyak pemangku kebijakan menetapkan publikasi internasional sebagai salah satu syarat untuk promosi. Inilah yang oleh Dr. Jeffrey Beall disebut Predatory Journals/Publishers atau oleh Dr. Bambang Sumintono disebut “Jurnal Abal-abal” dan beliau-beliau mengingatkan para author untuk berhati-hati terhadap tipu daya mereka. Untuk mengecek indikasinya, periksalah nama mereka. Link-7.
Meskipun dari sisi gelap, kehadiran para predator ini justru dimanfaatkan oleh sebagian author sebagai jalan pintas untuk publikasi paper yang kurang bermutu namun masih bisa diakui untuk promosi. “Anda bayar kami publish, dan anda pun naik pangkat!”
Dan ternyata, ketika pemangku kebijakan melihat kelemahan ini dan menaikkan standar kualitas publikasi dengan meminjam indeks Scopus sebagai acuan, ada yang memberikan resistensinya, contohnya pada gambar 4 berikut.
I. Jurnal Internasional Dalam Negeri
Dan jangan lupa, banyak jurnal dalam negeri yang sudah berkaliber internasional dan terindeks, seperti jurnal asuhan Dr. Tole Sutikno, Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science yang terindeks di Scopus, EBSCO, DOAJ, dll. Link-8.
J. Penutup
“Motivasi saya, sebuah publikasi akan terus eksis melebihi usia kita dan dibaca oleh generasi kemudian, termasuk mungkin anak cucu kita. Kita warisi mereka dengan ilmu pengetahuan melalui publikasi yang bermutu. Karir kita terbantu, nama bangsa pun terangkat!" (Tentu saja publikasinya bukan di jurnal abal-abal).
Terakhir, saya ingin mengingatkan bahwa ketika paper kita diterima dan siap dipublish oleh non-open access publisher, mereka akan meminta legal consent kita untuk bersetuju menyerahkan copyright kepada mereka (copyright transfer agreement). Artinya legally kita tidak berhak menyebarkan published version paper kita tanpa seizin mereka, seperti memajang downloadable pdf file-nya di website kita atau di ResearchGate. Namum, umumnya didalam agreement itu, author masih diperbolehkan berbagi kepada yang meminta papernya selama untuk tujuan pendidikan. Link-9.