Mohon tunggu...
Faby Uran
Faby Uran Mohon Tunggu... Petani -

aku anak Petani, rindu kembali menjadi Petani, membangun kampung halaman.\r\nDengan menulis, kubingkai potret kehidupan berpanorama sudut waktu antara garis pantai dan bukit ladang, kudendangkan sekuat deburan ombak, mewartakan kearifan Lokal yang harus dilindungi, kuletakan jiwaku di belantara pencaharian ini untuk generasi selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa dari Jiwa Tersesat

7 Juli 2017   09:30 Diperbarui: 7 Juli 2017   09:54 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu pagi ini seolah bekukan jiwaku

Diam kupu-kupu sediam embun

Kemanakah aku melangkah

Rinduku telah pergi menembus kepakatan malam

Ia tersesat di belantara jarak

Pagi ini diam mereka dalam doa

Diamku dalam rasa hampah

Mungkinkah masih ada sebait doa pantas aku daraskan

Atau mungkin aku berdoa bersama kupu-kupu

Dan diam menanti kehampaan bersama embun

Seandainya Engkau mempertemukan kami kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun