Aku merindukan alunan syair di pagi hari
Melantunkan sebait harapan
Seolah tergores di pelataran jendela
Ada embun pagi diam tergolek menanti cahaya pagi
Ada kupu kupu putih berdiam diri
Di hadapan kelopak bunga ia mengatup sayap
Mungkin berdiam berdoa mendaraskan mazmur
Dalam diam tiada bergerak. Keheningan pagi seolah memahami
Waktu diam berdiam diri kupu-kupuh putih.
sekali kali bergoyang lembut tapi ia kupu
Masih setia menemani diam pagi
Rindu pagi ini seolah bekukan jiwaku
Diam kupu-kupu sediam embun
Kemanakah aku melangkah
Rinduku telah pergi menembus kepakatan malam
Ia tersesat di belantara jarak
Pagi ini diam mereka dalam doa
Diamku dalam rasa hampah
Mungkinkah masih ada sebait doa pantas aku daraskan
Atau mungkin aku berdoa bersama kupu-kupu
Dan diam menanti kehampaan bersama embun
Seandainya Engkau mempertemukan kami kembali
Mungkin jiwaku tidak tersesat
Mungkin mimpiku tidak bergulat di belantara jarak
Diam kupu-kupu
Mendiamkan rasaku engan beranjak
Akankah kubiarkan waktu beranjak pergi
Membawa rindu tak berbentuk hilang diterobos cahaya
Pagi ini diam mereka dalam doa
Dan semoga dengan memahami mereka aku dapat berdoa
Semakin percaya pada rindu tersesat di belantara jarak
Pada sunyi jiwa menanti cahaya.......
Uran Oncu
Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H