Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Syekh Ja'far Al-Barzanji

5 Oktober 2024   09:26 Diperbarui: 5 Oktober 2024   09:31 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIOGRAFI SYAIKH JA'FAR AL-BARZANJI

Nama lengkapnya adalah Syaikh Ja'far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad al-Barzanji. Beliau lahir pada hari Kamis awal bulan Dzulhijjah tahun 1126 H di Madinah Al-Munawwaroh.

Sayyid Ja'far Al-Barzanji merupakan seorang ulama besar keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari keluarga Sa'adah Al-Barzanji yang masyhur, yaitu berasal dari Barzanj di Irak. Datuk-datuk Sayyid Ja'far semuanya ulama terkemuka yang terkenal dengan ilmu dan amalnya, keutamaan, dan keshalihannya.

Beliau mempunyai akhlak yang sangat terpuji, hati yang bersih, sangat pemaaf, zuhud, selalu berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah, wara', banyak berdzikir, sentiasa bertafakkur, mendahului dalam membuat kebajikan, gemar bersedekah dan pemurah.

Garis keturunannya dengan Nabi Muhammad melalui jalur Sayyid Husain, Sayyid Ja'far ibn Hasan ibn Abdul Karim ibn Muhammad ibn Sayid Rasul ibn Abdul Syed ibn Abdul Rasul ibn Qalandar ibn Abdul Syed ibn Isa ibn Husain ibn Bayazid ibn Abdul Karim ibn Isa ibn Ali ibn Yusuf ibn Mansur ibn Abdul Aziz ibn Abdullah ibn Ismail ibn Al-Imam Musa Al-Kadzim ibn Al-Imam Ja'far As-Sodiq ibn Al-Imam Muhammad Al-Baqir ibn Al-Imam Zainal Abidin ibn Al-Imam Husain ibn Sayyiduna Ali Karramallahu wajhah dan Sayyidatuna Fathimah binti Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

MASA KECIL SYAIKH JA'FAR

Beliau menghafal Al-Quran 30 Juz kepada Syaikh Ismail Al-Yamany dan Tashhih Quran (Mujawwad) kepada Syaikh Yusuf Asho'idy kemudian belajar ilmu Naqliyah (Quran dan Hadist) dan 'Aqliyah kepada ulama-ulama masjid Nabawi Madinah Al-Munawwarah dan tokoh-tokoh Qabilah daerah Barjanzi.

Kemudian belajar ilmu Nahwu, Sharaf, Mantiq, Ma'ani, Badi', Faraidh, Khat, Hisab, Fiqih, Ushul Fiqh, Falsafah, ilmu Hikmah, ilmu Teknik, Lughah, ilmu Mushthalah Hadits, Tafsir, Hadits, ilmu Hukum, Shirah Nabawi, ilmu Sejarah.

Semua ilmu tersebut Beliau pelajari bersama ulama-ulama masjid Nabawi. Dan bertepatan 1159 H umur Beliau mencapai 31 tahun, barulah Beliau menjadi seorang yang 'Alim al-'Allaamah dan ulama besar.

KARYA SYAIKH JA'FAR 

Kitab 'Iqdul Jawahir (artinya kalung permata) yang sebagian ulama menyebut dengan nama kitab I'qdul Jawhar fi mawlid an Nabiyyil Adhhar. Yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dan saat ini lebih populer dengan dengan nama *Kitab al-Barzanji*.

Kitab ini banyak disyarahi oleh ulama lainnya, di antaranya: *al-'Allaamah al-Faqih asy-Syaikh Abu 'Abdullah Muhammad bin Ahmad* atau yang biasa dipanggil Bailisy yang wafat tahun 1299 H. Dengan satu syarah yang dinamakan "al-Qawlul Munji 'ala Maulidil Barzanji" yang telah banyak dicetak di Mesir.

Di samping itu, kitab Maulid al-Barzanji ini telah disyarahkan pula oleh para ulama kenamaan yaitu: Syaikh Muhammad bin Ahmad 'Ilyisy al-Maaliki al-'Asy'ari asy-Syadzili al-Azhari dengan kitab "al-Qawlul Munji 'ala Maulid al-Barzanji".

Selain itu ulama kita kelahiran Banten, Pulau Jawa, Syaikh Nawawi al-Bantani yang turut menulis syarah yang Lathifah bagi "Maulid al-Barzanji" dan karyanya itu dinamakan: "Madaarijush Shuuud ila Iktisaa-il Buruud".

Kemudian, Sidi Ja'far bin Sayyid Ismail bin Sayyid Zainal 'Abidin bin Sayyid Muhammad al-Hadi bin Sayyid Zain yang merupakan suami dari satu-satunya anak Sayyid Ja'far al-Barzanji, telah juga menulis syarah bagi "Maulid al-Barzanji" tersebut yang dinamakannya: *"al-Kawkabul Anwar 'ala 'Iqdil Jawhar fi Mawlidin Nabiyil Azhar"*.

Kembali lagi pada Sayyid Ja'far al-Barzanji, tidak hanya dipandang sebagai seorang Mufti, Beliau juga menjadi khotib di Masjid Nabawi dan mengajar murid-muridnya di sana.

Beliau terkenal bukan saja karena ilmu, akhlak, dan taqwanya, tapi juga dengan kekeramatan dan kemakbulan doanya. Penduduk Madinah sering meminta Beliau berdoa untuk hujan pada musim-musim kemarau.

Diceritakan bahwa suatu ketika di musim kemarau, Beliau sedang menyampaikan khutbah Jumaatnya, seseorang telah meminta Beliau beristisqamemohon hujan.

Dan ketika dalam khotbahnya itu, Sayyid Ja'far al-Barzanji berdoa memohon hujan. Tak selang berapa lama dengan serta merta doa Beliau terkabul. Hujan turun dengan lebatnya hingga seminggu, persis seperti yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dahulu.

KEWAFATANNYA 

Beliau wafat di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi`, sebelah bawah makam Beliau dari kalangan anak-anak perempuan junjungan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. 

Karyanya hingga kini membawa umat ingat terhadap Nabi dan membuat umat rindukan Nabi.

Setiap kali karyanya dibaca, pasti shalawat dan salam dilantunkan buat Nabi. Beliau telah kembali ke rahmatullah pada hari Selasa, setelah Ashar, 4 Sya'ban tahun 1177 H (1766 M). Jasad beliau di makamkan di Baqi' bersama keluarga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun