Mohon tunggu...
Puspita Wasita
Puspita Wasita Mohon Tunggu... -

Alumni Psy U.I -Jakarta Pensiunan PLN Wil 13 Semarang Istri pensiunan PNS Deptan Dirjenkan Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meski Ada Gap Generasi, Tetap Bersatu

7 Februari 2019   10:34 Diperbarui: 7 Februari 2019   10:45 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya punya pengalaman lucu , suatu hari saya diajak makan siang oleh anak2 cucuku. Walau agak malas saya pergi juga , karena pergi bersama anak itu jarang sekali kulakukan. Setelah makan anak2 mengajak window shopping baju2 masa kini , sayatidak  berselera disamping untuk berjalan kaki terasa sakit. 

Tapi tidak berani ngomong.Mereka berjalan menuju toko pakaian , saya berjalan paling belakang. Tiba2 ada kerumunan  orang , dan saya lihat ternyata sedang nonton barongsay , saya sangat tertarik, ingat masa kecil kalo imlek ada barongsay keliling kota, saya sudah nongkrong dijalanan menunggu barongsay lewat.

Saat itu saya menyelinap kedalam kerumunan duduk nonton barongsay. Rasanya hati ini gembira , ingat masa kecil , ingat kedua orang tua yang selalu mencariku  saat saya nonton barongsay dijalan besar.

Dan saat itupun demikian , tiba2 ada suara anakku dari belakang : " Ya Allah ini mamah ada disini malah lagi nonton barongsay....walahhhhh!!!

Tapi karena anak2 melihat wajahku gembira ceria , mereka tidak jadi menggerutu....rupanya mamah malah menikmati lihat barongsay ya.......

ya begitulah yang terjadi , generasi dulu paling mudah mencari kebahagiaan , tidak perlu mahal2 dan jauh2.

Begitulah...jangan saling memaksakan kehendak antar generasi. Pelajari dan maklumi saja. Berjalanlah bersama sama bergandeng tangan walau banyak perbedaan. Tidak susah kan ? Mumpung masih ada di dunia yang sama dan masih  bisa diajak bersama sama , bila salah satu sudah ada di dunia sana , hanya penyesalan yang terjadi. Tul Kan ? hiks..hiks..Penyesalan tiada gunanya.

Sekian .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun