Prinsden RI Joko Wdiodo menyampaikan bahwa interaksi, dialog, kolaborasi, dan kerja sama merupakan elemen penting dalam mencapai stabilitas dan perdamaian, baik di tingkat regional maupun  global.Pernyataan tersebut disampaikan saat beliau memberikan kuliah umum di Gaston Hall, Gedung Healy, Georgetown University, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, 13 November 2023. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa Indonesia memiliki keterbukaan untuk menjalin kerja sama dengan semua negara, menegaskan komitmen untuk berperan aktif dalam upaya mencapai stabilitas dan perdamaian internasional.
Sejak proklamasi kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah aktif mengembangkan hubungan luar negeri melalui berbagai forum baik bilateral, regional, maupun multilateral dengan lebih dari 162 negara dan satu teritori khusus. Peran Indonesia dalam diplomasi internasional mencakup keanggotaannya dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta pendirian Gerakan Non-Blok (GNB) pada tahun 1961, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan selama periode Perang Dingin. Indonesia juga terlibat sebagai salah satu negara pendiri dalam pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada tanggal 8 Agustus 1967. Ini menunjukkan kontribusi signifikan Indonesia dalam membangun hubungan dan kerja sama di tingkat regional dan global.
Peran diplomatik Indonesia dalam kancah global tidak hanya bergantung pada kontribusi diplomat dan profesional di bidang Hubungan Internasional semata, tetapi juga melalui dampak yang mereka berikan di berbagai peran di institusi global. Mereka tidak hanya aktif di lingkup diplomasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam berbagai institusi global seperti pemerintahan, organisasi non-pemerintah, perusahaan multinasional, dan badan-badan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ASEAN. Dengan keterlibatan luas ini, mereka telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkuat citra dan peran Indonesia dalam panggung global serta mempengaruhi dinamika kerja sama internasional di berbagai sektor.
Jika Anda tertarik untuk memulai karier dan berkarya di tingkat internasional, langkah pertama yang sangat baik adalah dengan mengejar gelar dalam jurusan Hubungan Internasional (HI). Berikut adalah lima manfaat yang dapat Anda peroleh jika memilih
 jurusan ini:
1. Pengetahuan yang luas: Jurusan HI menawarkan kajian ilmu yang luas, termasuk studi tentang sejarah, budaya, isu keamanan  siber negara, serta pemahaman akan isu-isu global dari masa lalu hingga saat ini. Mahasiswa didorong untuk tetap up-to-date terhadap dinamika global.
2. Pemikiran kritis: Mahasiswa HI diajarkan untuk memiliki pemikiran kritis. Mereka mampu menganalisis fenomena global dari berbagai perspektif, berperan sebagai agen perubahan dalam mendorong perdamaian dunia, dan melakukan analisis yang mendalam terhadap sebab-akibat suatu situasi.
3. Ilmuyang dapat diterapkan: Pengetahuan yang diperoleh dalam studi HI dapat diterapkan dalam berbagai konteks, mulai dari keterampilan dasar riset, negosiasi, hingga kemampuan menyelesaikan konflik.
4. Kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi: Mahasiswa HI dilatih untuk memiliki minat baca yang tinggi, kemampuan menulis yang baik, dan keterampilan komunikasi yang efektif oleh dosen yang kompeten.
5. Peluang karier yang luas: Studi HI membuka beragam peluang karier bagi mahasiswa, seperti menjadi diplomat, staf kedutaan, staf ahli, politisi, dan berbagai peran lainnya dalam skala internasional.
Program studi Hubungan Internasional di UPH menawarkan pendidikan yang unggul dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan analitis yang kritis untuk merespons isu-isu baik di skala nasional maupun internasional. Selama masa kuliah, mahasiswa akan mendalami beragam disiplin ilmu, meliputi politik, ekonomi, bisnis global, investasi transnasional, dan ekonomi politik internasional. Selain aspek akademis, mahasiswa juga dibekali dengan keterampilan interpersonal seperti diplomasi, negosiasi, debat, dan persuasi. Kemampuan ini sangat penting ketika mereka memasuki dunia profesional dan dihadapkan pada berbagai tantangan seperti konflik, perang, isu kesehatan global, krisis ekonomi, masalah budaya, serta kebijakan luar negeri.
Ada tiga peminatan yang tersedia dalam program Hubungan Internasional di UPH:
Perdagangan Internasional: Peminatan ini fokus pada pemahaman tentang ekonomi global dan keuangan internasional. Ini akan mempersiapkan mahasiswa untuk karier sebagai konsultan bisnis, entrepreneur, atau di perusahaan multinasional.
Korporasi dan Keamanan Internasional: Peminatan ini menitikberatkan pada isu hak asasi manusia, keamanan warga negara, dan konflik antar negara. Peminatan ini membuka peluang karier di perusahaan multinasional, lembaga pemerintah, serta lembaga penelitian.
Studi ASEAN dan Kawasan Asia Tenggara: Peminatan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kawasan Asia Tenggara, mempersiapkan mahasiswa untuk karier di lembaga pemerintah, LSM, dan perusahaan swasta yang bergerak dalam konteks regional ASEAN.
Menurut Firman Daud Lenjau Lung, Kepala Program Studi Hubungan Internasional di UPH, selain dari pembelajaran di dalam kelas, mahasiswa Hubungan Internasional memiliki peluang untuk terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Menurutnya, pengalaman ini sangat membantu dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja.
Firman menyatakan bahwa salah satu harapan besar bagi mahasiswa yang memilih Hubungan Internasional di UPH adalah terlibat dalam banyak kegiatan kemahasiswaan dan proses pembelajaran yang interaktif. Menurutnya, pengalaman ini sangat membantu persiapan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. UPH HI mendukung hal ini dengan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan mahasiswa di Himpunan Program Studi Hubungan Internasional (HMPSHI) serta organisasi internal lainnya seperti IRDC (International Relations Debate Club), MUNC (Model United Nations Community), dan FPCI (Foreign Policy Chapter Indonesia). Dalam konteks proses pembelajaran, Program Studi Hubungan Internasional telah menyediakan berbagai mata kuliah yang dapat mengakomodir minat mahasiswa dan memperluas pilihan mereka untuk karier di dunia kerja.
Mahasiswa program studi Hubungan Internasional di UPH akan mengeksplorasi berbagai topik terkait ilmu hubungan internasional selama periode studi 10 semester atau sekitar 3,5 tahun. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan adalah blended learning, yang menggabungkan pembelajaran dalam kelas tatap muka (onsite) dengan pembelajaran secara online. Beberapa materi yang diajarkan meliputi:
1.Peraturan antar bangsaÂ
2. Sistem pemerintahan Indonesia
3.Politik dunia
4. Ekonomi globalÂ
5. Ekonomi antar bangsaÂ
6. Lembaga Internasional
7. Hubungan luar negeri.
Mahasiswa program Hubungan Internasional di UPH memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan bahasa mereka dengan mengambil mata kuliah pilihan dalam bahasa asing seperti Mandarin, Jepang, dan Rusia. Informasi lebih lanjut tentang mata kuliah yang ditawarkan dalam program Hubungan Internasional di UPH dapat ditemukan melalui tautan ini.
Prospek karier untuk lulusan Hubungan Internasional UPH sangat menjanjikan di masa depan karena era globalisasi yang menghubungkan setiap negara dan membutuhkan tenaga profesional di bidang tersebut. Selain menjadi diplomat, lulusan HI UPH memiliki beragam peluang karier yang luas, seperti spesialis perdagangan internasional, ahli ekspor-impor, analis politik, konsultan internasional, dan negosiator. Mereka juga dapat bekerja di berbagai perusahaan multinasional serta berbagai badan internasional. Ini menunjukkan fleksibilitas lulusan HI UPH untuk berkembang dalam berbagai industri dan sektor baik di dalam maupun di luar negeri.
Sejak pendiriannya pada tahun 2005, lulusan dari Program Studi Hubungan Internasional di UPH telah menunjukkan rekam jejak yang kuat dalam berbagai bidang pekerjaan dan institusi. Beberapa alumni HI UPH, di antaranya:
Masayu Octora (lulusan HI 2011) yang menjabat sebagai Commercial Advisor on Food and Agriculture di Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.
Vinsensius Kangen (lulusan HI 2011) yang bekerja sebagai Global Risk Management Analyst di Meta.
Wanda Widya (lulusan HI 2014) yang menjadi seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Jika Anda tertarik untuk bergabung, daftarkan diri Anda di Program Studi Hubungan Internasional UPH!
Sejak pendiriannya pada tahun 2005, lulusan dari Program Studi Hubungan Internasional di UPH telah menunjukkan rekam jejak yang kuat dalam berbagai bidang pekerjaan dan institusi. Beberapa alumni HI UPH, di antaranya:
asayu Octora (lulusan HI 2011) yang menjabat sebagai Commercial Advisor on Food and Agriculture di Kedutaan Besar Denmark di Indonesia.
- Vinsensius Kangen (lulusan HI 2011) yang bekerja sebagai Global Risk Management Analyst di Meta.
- Wanda Widya (lulusan HI 2014) yang menjadi seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.Â
Anda tertarik untuk bergabung, daftarkan diri Anda di Program Studi Hubungan Internasional UPH!
Melalui Program Studi pertalian Internasional (HI), UPH menegaskan komitmennya untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi, keunggulan dalam bidangnya, integritas yang tak terbantahkan, serta siap untuk menjadi pemimpin yang memberikan kontribusi positif baik dalam lingkungan pendidikan maupun dalam melayani masyarakat secara luas.
Setelah memperoleh informasi tentang kuliah, peluang karier, profil lulusan, dan aspek menarik lainnya mengenai Program Studi Hubungan Internasional (HI) di UPH, pastinya Anda akan merasa yakin untuk mendaftar. Mari bergabung dengan Program Studi HI di UPH! Terdapat berbagai penawaran potongan harga khusus yang dapat dimanfaatkan untuk pendaftaran kuliah. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Student Consultant di nomor 0811-1709-901 atau kunjungi tautan ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H