Mohon tunggu...
Unzil Maughfiroh Firdausi
Unzil Maughfiroh Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang

Hobi: menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cetak Calon Guru Profesional Berjiwa Kebhinekaan, UM Selenggarakan Diklat WKG

11 Januari 2024   13:47 Diperbarui: 11 Januari 2024   14:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Universitas Negeri Malang merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan Diklat WKG bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang I tahun 2023. Kegiatan diklat ini berlangsung pada 9 Januari sampai 10 Januari 2023. Diklat WKG (Wawasan kebhinekaan Global) ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa PPG Prajabatan. Kegiatan ini dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk penguatan nilai kebhinekaan yang harus dipelajari serta dipraktikkan oleh guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Dengan adanya WKG ini diharapkan calon guru profesional dapat kembali belajar, menghargai serta merayakan keberagaman.

        Melalui kegiatan diklat WKG, diharapkan semua pihak yang berkaitan dengan pendidikan bisa menumbuhkan dan memunculkan sikap toleransi, saling peduli dan empati. Adanya kebhinekaan diharapkan mampu menjadi rumah bertemunya aneka rupa warna, ragam bahasa, budaya, adat istiadat, serta agama untuk menumbuhkan perdamaian melalui nilai-nilai kemanusiaan dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan. Kegiatan ini memiliki tujuan agar dapat meningkatkan pemahaman toleransi dan menumbuhkan sikap toleran pada guru dan tenaga kependidikan dan menjadikan guru serta tenaga kependidikan (GTK) sebagai agen promosi toleransi kebhinekaan.

        Selain itu kegiatan yang dilaksanakan di Gedung A20 Universitas Negeri Malang ini mempunyai manfaat antara lain:

a)  Memperkuat pemahaman guru secara konseptual dan praktis untuk terciptanya budaya toleransi yang didasarkan pada penghargaan akan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai ajaran agama, nilai-nilai budaya atau local wisdom, dan praktik baik yang sudah dilakukan oleh penggerak pendidikan di Indonesia;

b)  Melalui diklat ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman kebhinekaan yang diharapkan bisa diterapkan serta diperkuat pula dalam lingkungan pendidikan dimana kepala sekolah dan guru bertugas, sehingga budaya yang “berkebhinekaan” menjadi basis adanya sekolah yang aman dan nyaman bisa tercipta;

c)  Output diklat WKG ini juga diukur dari kontribusi peserta program (kepala sekolah dan guru) dalam ikut aktif mempromosikan budaya toleran baik di lingkungan kelas maupun sekolah.

Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) ini disajikan dengan pendekatan yang disebut MARKAE (Mulai dari diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, Aplikasi, dan Evaluasi serta Penutup).

        Kelas Matematika 02 PPG Prajabatan gelombang 1 tahun 2023 yang terdiri dari 29 mahasiswa juga mengikuti program diklat WKG yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang. Kegiatan yang dilakukan pada Rabu, 10 Januari 2023 dan dimulai pada pukul 08.00 s.d. selesai ini diampu oleh Bapak Suko dan Ibu Anita. Kegiatan WKG ini membahas 5 topik menarik yang membuat calon guru lebih mencintai perbedaan atau kebhinekaan diantaranya: 1) dunia yang berwarna, 2) negeri penuh harmoni, 3) damai mulai dari diri, 4) sekolahku yang bhineka dan 5) sekolahku yang damai. Kegiatan dimulai dengan pengisian pre-test yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa. Pre-test tersebut digunakan untuk mengukur pengetahuan awal mahasiswa mengenai wawasan kebhinekaan global. 

         Kegiatan selanjutnya yakni pembahasan dan diskusi mengenai topik 1 yang bertemakan kebhinekaan Global dengan judul “DUNIA YANG BERWARNA”. Topik 1 ini dipelajari dengan pendampingan dan arahan dari Bapak Suko.  Pada topik 1 ini membahas dan mendiskusikan mengenai 5 konsep, yakni: 1) Kita satu kesatuan yang berbeda; 2) Ragam manusia, ragam bangsa, ragam bahasa; 3). Keragaman tingkatkan kecerdasan; 4) Kerentanan di Dunia dan kerentanan yang terjadi pada Perempuan; dan 5) Kunci sukses di abad 21.  

        Diawali dengan Bapak Suko memberikan pertanyaan pemantik kepada mahasiswa yang bersinggungan dengan topik yang dibahas. Selanjutnya dilanjutkan dengan penyampaian materi. Kemudian mahasiswa diminta untuk memainkan sebuah permainan yang berjudul “Permainan Duniaku” yang mengajak mahasiswa untuk mengembalikan orang-orang dalam permainan tersebut ke negaranya. Setelah semua mahasiswa telah mengembalikan orang-orang ke dalam negaranya dilanjutkan kegiatan refleksi yang dipaparkan oleh dosen pengampu. Kegiatan dilanjutkan pada tahap pemahaman konsep dengan mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompok diminta untuk membahas dan mempresentasikan 5 topik bahasan yang berbeda seperti yang sudah dipaparkan di atas.  Setelah diskusi dan pemaparan setiap topik selesai dilakukan, mahasiswa dengan bimbingan dosen melakukan refleksi dan evaluasi mengenai topik 1 mengenai “Dunia yang Berwarna”.

        “Indonesia yang Harmoni” merupakan tema yang dibahas di topik 2 pada kegiatan WKG ini. Topik 2 ini memiliki beberapa tujuan yakni: 1) Memahami makna toleransi dan bagaimana mempraktekkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; 2) Mampu menganalisa berbagai penyebab kerentanan akan kebhinekaan; dan 3) Memahami nilai-nilai dalam profil pelajar Pancasila dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan dimulai dari dosen memberikan pertanyaan pemantik yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas.

        Selanjutnya mahasiswa diminta untuk memainkan sebuah permainan dengan judul “Dunia Suku” dengan tetap mahasiswa bergabung dengan anggota kelompoknya dan setiap kelompok memerankan salah satu dari empat suku yang tersaji dalam permainan (suku musi, suku sombo, suku goopi, dan suku bobo) dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam permainan tersebut. Setelah melakukan permainan tersebut, dilanjutkan setiap kelompok untuk berdiskusi dan memaparkan mengenai 5 topik bahasan yang meliputi: 1) Memaknai toleransi, Intoleransi dan Radikalisme; 2). Praktik baik toleransi; 3) Tantangan Intoleransi; 4). Hebat menjadi Moderat; 5). Profil pelajar Pancasila.

        Tidak jauh berbeda terkait alur kegiatan untuk topik 3, 4, dan 5. Topik 3 dengan tema “Damai dimulai dari Diri” membahas tentang identitas manusia yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Selain itu, disajikan juga sebuah video yang berkaitan dengan pentingnya menentukan dan menggunakan standar diri. Dari situlah akan memunculkan sikap welas asih pada diri sendiri. Dari topik 3 diperoleh kesimpulan bahwa setiap manusia itu unik dan tidak ada satu standar yang sesuai dengan setiap pribadi tersebut.

        Pada topik 4 dengan tema “Sekolahku yang Bhineka” terdapat permainan peran sesuai dengan syarat dan masalah yang diberikan. Melalui kegiatan bermain peran, kami melakukan refleksi terkait bagaimana sebuah keputusan dibuat dengan tetap mempertahankan sikap toleransi. Di akhir topik 4, terdapat aktivitas untuk merancang program kebhinekaan yang memperkuat budaya sekolah khususnya bagi terciptanya sikap toleransi antar warga sekolah.

        Pada topik 5, dengan tema “Sekolahku yang Damai” terdapat informasi tentang definisi sekolah damai yaitu sekolah yang aman, menyenangkan, dan menciptakan budaya damai. Selain itu, terdapat pemaparan materi tentang bagaimana membentuk sekolah damai yang ditinjau dari ancaman, kerentanan, dan kapasitas yaitu bahwa dengan mengurangi kerentanan dan menambah kapasitas maka resiko yang terbentuk akan lebih kecil. Di akhir topik 5, terdapat aktivitas untuk menganalisis ancaman, kerentanan, dan kapasitas dalam mewujudkan sekolah damai.

        Selama kegiatan diklat berlangsung, mahasiswa berpartisipasi dengan aktif dan terlihat antusias dalam menyampaikan setiap ide dan opininya. Ada banyak ide kreatif dan solutif yang tercurahkan dari kegiatan diskusi mahasiswa. Dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan, diklat WKG ini berjalan dengan lancar. Melalui pemaparan materi yang relevan dan bermanfaat, peserta diklat diharapkan memiliki pemahaman yang lebih mendalam terkait pentingnya toleransi dan sikap menghargai keberagaman, serta mampu menciptakan lingkungan kebhinekaan melalui kegiatan inspiratif.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun