Mohon tunggu...
tri wahyuni
tri wahyuni Mohon Tunggu... Freelancer - adeuny

mom of 2 ❤️

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

J-RUK Siap Putuskan Mata Rantai Human Trafficking

20 September 2023   14:52 Diperbarui: 20 September 2023   15:06 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ngeri merinding kalau mau bahas tentang human trafficking. Bagaimana tidak Human trafficking alias perdagangan manusia, adalah tindakan ilegal yang melibatkan pemindahan orang dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan eksploitasi. Ini dapat mencakup eksploitasi seksual, kerja paksa, perdagangan organ, atau bentuk eksploitasi lainnya. Ngeri banget kan. 

Human trafficking sering kali melibatkan tindakan kekerasan, pemaksaan, atau penipuan terhadap korban. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan dilarang di hampir semua negara di dunia. Upaya dilakukan di seluruh dunia untuk memerangi human trafficking dan melindungi korban-korbannya.

Pencegahan praktik human trafficking melibatkan berbagai upaya dan strategi. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Pendidikan dan Kesadaran: Edukasi masyarakat tentang tanda-tanda dan dampak human trafficking sangat penting. Kampanye penyuluhan dapat membantu orang-orang mengidentifikasi situasi yang mencurigakan.

2. Penegakan Hukum: Penguatan penegakan hukum untuk mengadili pelaku human trafficking adalah kunci dalam pencegahan. Kerjasama antara lembaga penegak hukum lokal dan internasional juga penting.

3. Perlindungan Korban: Memberikan perlindungan kepada korban human trafficking, termasuk akses ke tempat perlindungan yang aman, layanan medis, dan dukungan psikologis.

4. Kolaborasi Internasional: Human trafficking sering melibatkan pergerakan lintas batas. Kerjasama internasional untuk mengatasi isu ini sangat penting.

5. Pengawasan Sumber Daya Manusia: Memastikan bahwa pengawasan ketat dilakukan dalam sektor-sektor seperti migrasi buruh agar tidak disalahgunakan oleh perekrut ilegal.

6. Penyadaran Industri: Industri-industri tertentu, seperti perhotelan dan pertanian, harus meningkatkan kesadaran dan mengadopsi praktik-praktik yang mendukung pencegahan human trafficking.

7. Pelatihan Pejabat Imigrasi: Meningkatkan pelatihan bagi pejabat imigrasi untuk mengidentifikasi perjalanan ilegal dan tanda-tanda human trafficking.

8. Hukum Perlindungan Anak: Mengadopsi dan menegakkan hukum perlindungan anak yang ketat untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi.

9. Pemantauan Media Sosial: Human traffickers sering menggunakan media sosial untuk merekrut korban. Pemantauan media sosial dapat membantu mengidentifikasi kasus-kasus ini.

10. Kerjasama dengan LSM: Bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah yang berfokus pada pencegahan human trafficking untuk mendapatkan dukungan tambahan.

Pencegahan human trafficking merupakan upaya bersama yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional untuk menciptakan perubahan yang signifikan.

sumber : ASTRA 
sumber : ASTRA 

Seorang pemuda asal Tambolaka, kabupaten Sumba Barat Daya bernama Ronaldus Asto Dadut tergerak untuk turut berkontribusi memutus rantai tragedi ini. Beliau mendirikan sebuah organisasi kemanusiaan berbasis kerelawanan yang ia namakan Jaringan Relawan Untuk Kemanusiaan (J-RUK).

Menyaksikan secara langsung betapa nestapanya kondisi para buruh migran yang baru saja dipulangkan dari Malaysia pada 2012 lalu. Sebagian besar buruhnya wanita dan keadaannya cukup menyedihkan, beberapa orang memiliki bekas kekerasan fisik dan juga tingkat depresi tinggi. Hal inilah yang mendorongnya untuk mendirikan organisasi ini.

Asto, lewat J-RUK yang digagasnya, juga menyasar anak-anak muda agar turut serta untuk berpartisipasi dalam gerakan ini. Bagi beliau, anak muda adalah pemutus mata rantai kondisi menyedihkan para buruh migran, nantinya beliau akan mendirikan rumah singgah bagi anak-anak di Nusa Tenggara Timur. Semoga hal ini mendapat dukungan dari pemerintah ya agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun