Mohon tunggu...
Unun nadhiroh
Unun nadhiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip-Prinsip Wasathiyah Dalam Islam

15 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

#pendahuluan

Wasathiyah,yang berasal dari kata"wasat"dalam bahasa arab,berarti "pertengahan" atau "seimbang."Dalam konteks islam,wasathiyah merujuk pada pendekatan moderat dalam menjalankan ajaran agama,yang menghindari ekstremisme baik dalam hal kepercayaan maupun praktik.prinsip-prinsip wasathiyah sangat penting dalam menjaga keharmonisan umat islam serta dalam berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas.artikel ini akan membahas prinsip-prinsip wasathiyah dalam islam dan memberikan beberapa sumber yang relevan.

#prinsip-prinsip wasathiyah

1.keseimbangan antara Dunia dan Akhirat

   Prinsip wasathiyah dalam islam mengajarkan keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat,sehingga umat islam tidak cemderung mengabaikan salah satunya.Konsep ini mendorong umat untuk kemaslahatan dunia sambil tetap mempersiapkan bekal untuk akhirat.Prinsip ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an dan hadist,serta menjadi pedoman hidup bagi umat muslim dalam menjalani aktifitas sehari-hari.Islam mengajarkan bahwa tujuan akhir hidup manusia adalah kehidupan akhirat yang kekal.Namun,dalam mengejar kebaikan akhirat,umat islam tidak boleh melupakan tanggung jawab di dunia.Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an,surat Al-Qasas ayat 77:"Dan carilah pada apa yang telah di anugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi,dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."(Q.S. Al-Qasas:77)

Ayat ini menunjukkan bahwa mengejar akhirat harus diiringi dengan pemanfaatan kenikmatan dunia secara baik dan benar

2.Moderasi dalam Beribadah

    prinsip moderasi dalam beribadah merupakan bagian penting dari konsep wasathiyah dalam islam.Moderasi ini berarti melakukan ibadah dengan penuh kesungguhan namun tidak berlebihan atau ekstrem,serta tidak perlu terlalu longgar.Dalam hal ini,islam mengajarkan keseimbangan dalam menjalankan kewajiban beribadah,yang meliputi peribadahan wajib maupun amalan-amalan sunnah.Prinsip moderasi melarang sikap "ghuluw" atau ekstrem dalam beribadah.Ini berrati tidak terlalu membebani diri sendiri dengan ibadah yang berlebihan hingga mengabaikan kewajiban agar umatnya tidak beribadah secara berlebihan.Rasulullah SAW bersabda"sesungguhnya agama ini mudah,dan tidaklah seseorang mempersulit agama ini melainkan dia akan di kalahkan(tidak akan mampu untuk mengalahkannya).Maka,luruskanlah,dekatkanlah (kepada kebenaran) dan bergembiralah,serta mohonlah pertolongan(kepada Alloh) di waktu pagi,sore,dan sebagian dari eaktu malam."(H.R. Bukhari)

Hadist ini menunjukkan bahwa agama islam menunjukkan kemudahan dan keringanan dalam menjalankan ibadah yang berat secara terus menerus,ia di khawatirkan akan lelah dan tidak bisa mempertahankan konsistennya.

3.Toleransi terhadap Perbedaan

   Prinsip wasathiyah atau moderasi dalam islam juga mencakup sikap toleransi terhadap perbedaan,baik dalam hal keyakinan,pendapat maupun budaya.Toleransi ini merupakan bagian dari ajaran islam yang sangat di tekankan agar umatnya bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menghargai meskipun ada perbedaan.prinsip ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan membangun masyarakat yang rukun.Toleransi dalam wasathiyah adalah sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan sebagai bagian dari kehendak Allah.Islam mengaku kebebasan beragama dan tidak memaksakan keyakinan kepada orang lain.Hal ini di tegaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 526:"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (islam) ,sesungguhnya telah jelas jalanyang benar daripada jalan yang sesat."(Q.S. Al-Baqarah:526)

Ayat ini mengajarkan bahwa agama islam menghormati pilihan i dividu untuk menentukan kepecayaan sendiri,dan tugas umat islam adalah menyampaikan ajaran dengan cara yang baik,bukan dengan paksaan.

4.Keadilan Sosial

    Prinsip keadilan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam konsep wasathiyah dalam islam.Keadilan sosial dalam prinsip wasathiyah berarti menciptakan keseimbangan dalam hubungan sosial,ekonomi,dan hahk-hak individudalam masyarakat sehingga tidak ada yang dirugikan atau di perlakukan secara tidak adil.Keadilan sosial dalam islam  berarti memastikan bahwa setiap individu dalam masyarakat mendapatkan hak-hak mereka secara adil,baik dalam bidang ekonomi,sosial,maupun hukum.Prinsip ini menolak eksploitasi dan ketimpangan yang dapat menyevabkan kesenjangan sosial yang berlebihan.Dalam wasathiyah,keadilan sosial tidak hanya sebatas konsep teoristis,tetapi juga merupakan tabggung jawab umat islam untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.Hal ini di tegaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 8:"wahai orang-orang beriman!jadilah kamu penegak keadilan,menjadi saksi karena Allah,walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu,bapak,dan kaum kerabatmu.jika dia yang terdakwah kaya ataupun miskin,maka Allah lebih tahu kemaslahatannya.maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang kebenaran.dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi,maka ketahuilah bahwa allah maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan."(Q.S. Al-Maidah:8)

Ayat ini mengajarkan bahwa Alloh SWT memerintahkan umatanya untuk berlaku adil dan memperlakukan orang lain dengan baik,yang menjadi dasar dari keadilan sosial.Ini mencakup memberikan hak-hak orang lain serta membantu mereka yang membutuhkan,seperti kaum miskin dan kerabat.

5.Keterbukaan dalam berpikir

wasathiyah juga mencakup sikap terbuka terhadap ide dan pemikiran baru yang dapat bermanfaat bagi umat.islam mendirong umatnya untuk berpikir kritis dan tidak menerima segala sesuatu tanpa analisis.Dalam Al-Qur'an,Allah SWT berfirman:"apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur'an?seandainya Al-Qur'an itu tidak berasal dari Allah,tentulah mereka menemukan banyak pertentangan di dalamnya."(Q.S. An-Nisa:82)

Sikap ini mendorong umat islam untuk tidak terjebak dalam dogma,tetapi selalu mencari kebenaran.

6.Perlunya Dialog dan Musyawarah

    Prinsip dialog dan Musyawarah adalah bagian penting dalam wasathiyah.dalam menghargai perbedaan pendapat islam mendorong umatnya untuk berdiskusi dan mencari solusi secara bersama-sama.Allah SWT bwrfirman:"Dan mereka (diputuskan) dengan musyawarah dia antara mereka"(Q.S. Asy-Syura:38)

Musyawarah menciptakan rasa kebersamaan dan mengurangi potensi konflik dalam masyarakat.

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun