Sementara di level kabupaten / kota di  NTT 2024 menjadi panggung bagi perempuan untuk bersuara. Dari Rote Ndao hingga Timor Tengah Utara, sejumlah nama perempuan muncul sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Paulina Bullu, Theodora Ewalda Taek, Serena Cosgrova Franscies, Sri Inang Ananda Enga, Keda Rambu Katta, Ratu Ngadu Bonnu Wulla, dan Kristiana Muki adalah beberapa di antaranya yang siap membawa perubahan bagi daerahnya.
Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Panggung Politik
Keterwakilan perempuan di panggung politik bukan sekadar masalah angka, tetapi juga kualitas kepemimpinan yang ditawarkan.
Perempuan sering kali membawa perspektif yang berbeda dalam pengambilan keputusan, terutama terkait isu-isu yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Kepemimpinan perempuan juga dikenal lebih inklusif dan cenderung memprioritaskan dialog serta kolaborasi.
Lebih jauh lagi, keterwakilan perempuan yang lebih besar dalam politik dapat membantu mengatasi ketimpangan gender yang masih ada dalam banyak aspek kehidupan di Indonesia.
Ketika perempuan memiliki suara dalam pengambilan keputusan politik, kebijakan yang dihasilkan cenderung lebih responsif terhadap kebutuhan perempuan dan kelompok marginal lainnya.
Dengan demikian, peningkatan jumlah calon kepala daerah perempuan pada Pilkada 2024 dapat dilihat sebagai indikator positif menuju politik yang lebih inklusif dan berkeadilan gender.
Kontribusi Partai Politik dalam Mendukung Perempuan
Dukungan partai politik memainkan peran krusial dalam mendorong keterlibatan perempuan di Pilkada.
Partai politik yang progresif biasanya memiliki kebijakan internal untuk mendukung kader-kader perempuan, baik dalam hal pencalonan maupun dalam pelatihan kepemimpinan.