Bagi para pendiri startup, keputusan untuk meninggalkan perusahaan bisa saja didasari oleh keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, mengejar minat baru, atau bahkan mencari tantangan baru dalam kehidupan profesional mereka.
Ketiga, dalam lingkup perusahaan, konflik internal dan perbedaan visi antara para pendiri dan manajemen bisa menjadi faktor pemicu lainnya.
Perbedaan pendapat dan strategi bisnis yang tidak sejalan dapat memicu ketegangan yang pada akhirnya memicu keputusan untuk meninggalkan perusahaan.
Terlepas dari alasan di baliknya, fenomena ini tentu membawa dampak signifikan bagi perusahaan dan karyawannya.
Kepergian pendiri dapat membawa perubahan budaya dan visi perusahaan secara signifikan.
Pendiri startup sering kali menjadi pemegang utama visi dan budaya perusahaan.
Ketika mereka meninggalkan perusahaan, ada kemungkinan perubahan signifikan dalam hal ini, yang dapat memengaruhi motivasi dan kinerja karyawan.
Selain itu, ketidakpastian dan kekhawatiran juga menjadi dampak yang mungkin dirasakan oleh karyawan.
Kepergian pendiri dapat memicu kekhawatiran dan ketidakpastian di kalangan karyawan, terutama terkait stabilitas perusahaan dan prospek masa depan mereka di sana.
Perubahan struktur organisasi juga menjadi konsekuensi yang tidak dapat dihindari.
Dengan kekosongan posisi puncak, perusahaan mungkin harus melakukan restrukturisasi organisasi yang dapat memengaruhi peran dan tanggung jawab karyawan.