Destilasi uap sering digunakan untuk bahan-bahan seperti cendana dan nilam, sementara cold pressing lebih cocok untuk ekstraksi minyak dari kulit buah seperti jeruk.
2. Pencampuran  Â
Setelah mendapatkan minyak esensial, tahap selanjutnya adalah pencampuran atau blending.
Pada tahap ini, para pembuat parfum mencampurkan berbagai minyak esensial untuk menciptakan komposisi wewangian yang diinginkan.
Proses pencampuran ini membutuhkan keahlian khusus karena setiap bahan memiliki karakteristik aroma yang unik.
3. Aging   Â
Setelah pencampuran, parfum yang dihasilkan biasanya disimpan untuk melalui proses aging.
Proses ini bertujuan untuk menyatukan semua komponen wewangian sehingga menghasilkan aroma yang harmonis dan seimbang.
Aging bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada jenis parfum.
4. Pengujian dan Penyempurnaan  Â
Tahap terakhir adalah pengujian dan penyempurnaan. Pada tahap ini, parfum diuji untuk memastikan kualitas dan stabilitasnya.