Sebetulnya apa makna sesungguhnya dari perasaan iri hati:
Iri adalah perasaan subyektif yang timbul ketika melihat orang lain lebih unggul dari kita dan menimbulkan keinginan seperti atau bahkan melebihi dia.
Perasaan iri sebetulnya mempunyai sisi positif, yaitu:
- Mendorong manusia untuk berkompetisi dan terus menerus memperbaiki diri;
- Melahirkan gagasan tentang kesetaraan dan keadilan;
- Mengasah empati terhadap orang lain;
Namun perasaan iri juga memiliki sisi negatif:
- Menimbulkan perasaan insecure, rendah diri bahkan kedengkian.
- Mendorong seseorang untuk menghalalkan segala cara untuk mendapatkan seperti mereka.
- Memicu stress negatif (distres).
Iri pada hakekatnya adalah hasil kerja otak, sistim limbik adalah bagian otak yang mengelola emosi dan perasaan untuk menghasilkan perilaku. Thalamus ibarat jendela informasi. Hippocampus memberi referensi berdasarkan memori dan pengalaman, lalu amygdala mengolahnya menjadi emosi yang mendorong tindakan.
Namun perasaan iri tidak selalu melahirkan tindakan negatif karena kontrol emosi, moral, dan empati ada dihati nurani, yakni bagian otak yang bernama prefrontal cortex.
Jadi sesungguhnya perasaan iri hati adalah sesuatu yang manusiawi tinggal bagaimana kita mengolah perasaan iri menjadi perilaku yang bermanfaat atau merugikan diri sendiri dan orang lain, kembali kepada kematangan kepribadian seseorang.
Bagaimana mengolah perasaan iri menjadi Motivasi?
Bolehlah iri tapi harus membuat batasan dan jadikanlah perasaan iri sebagai pemacu untuk berubah menjadi lebih baik.
Iri adalah sesuatu yang manusiawi namun sampai berapa lama kamu "menikmati" dan menghayati perasaan iri, kamu punya otonomi untuk memutuskan untung ruginya.
Sadari, iri adalah persepsi subyektif.
Artinya valid menurutmu tetapi belum tentu kenyataannya seperti yang kamu pikirkan. Bisa saja faktanya kamu lebih baik atau lebih beruntung namun perasaan iri telah membuatmu gelap mata.
Renungkan.
Pada umumnya orang hanya mengirikan hasil tetapi tidak mengirikan proses. Padahal untuk menjadi seperti sekarang ini, mereka telah berjuang keras, jatuh bangun dan membayar dengan derita. Kamu belum tentu sanggup menjalani prosesnya, begitupun sebaliknya.
Rendah hati.
Rendah hati untuk mengakui kelebihan orang lain dan jadikan mereka inspirasi. Jujurlah bila tidak mampu dan belajarlah dari mereka. Tetaplah respect pada siapapun meski mungkin kamu merasa lebih mampu.
Fokus pada kelebihanmu dan jadilah otentik.
Teruslah belajar dan mengembangkan diri sesuai passionmu. Gali Potensimu, terus mencoba, kembangkan diri dan berbagilah walau sedikit yang kamu miliki.
Beberapa tip yang dapat kamu lakukan untuk merubah perasaan isi menjadi motivasi hidupmu:
- Melihat dari dekat kehidupan orang yang menjadi obyek iri hati, kenali kelebihannya, keberhasilannya dan pelajari proses panjang yang dia tempuh untuk menjadikannya seperti itu. Proses ini akan membuatmu banyak belajar hal positif darinya;
- Rasa iri timbul dari kelebihan dan keberhasilan orang lain, namun kita harus sadar bahwa semua orang pasti punya kelebihan dan kekurangan masing -- masing. Rubah mindsetmu, tingkatkan kelebihanmu dan tutuplah kekuranganmu dengan selalu belajar dan berjuang lebih keras;
- Lebih fokus kepada tujuan hidup dan upaya mengejar cita-citamu. Setiap orang punya tujuan hidup dan cita -- cita yang berbeda, dia mungkin sudah berhasil mencapai apa yang menjadi tujuan dan cita -- cita hidupnya sementara kamu belum. Fokuslah pada tujuan hidup dan cita -- citamu sendiri jadikan itu sebagai motivasi untuk terus maju;
- Mengevaluasi capaian target hidupmu sendiri dan hargailah sekecil apapun itu, karena sekecil apapun capaian yang telah kamu raih, itu adalah gambaran bahwa kamu terus bergerak maju;
- Ubah rasa iri hati menjadi perasaan kagum, kamu harus obyektif, harus berani mengakui dan memuji keberhasilan orang lain, dan jadikan itu kesempatan untuk belajar darinya, sehingga langkah majumu menjadi lebih cepat lagi; Â Â
Berjuanglah BersamaÂ
Alih -- alih iri hati dan mendengki orang lain yang lebih berhasil, ajak orang lain untuk sama -- sama berkembang. Kolaborasikan energimu untuk saling mendukung bukan untuk saling menjatuhkan. Kolaborasi adalah hal yang lebih kuat menunjang keberhasilan kamu dibandingkan kompetisi.
"Jadilah Versi terbaikmu sendiri, tidak usah membandingkan kehidupanmu dengan orang lain"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H