Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Berbuat Baik tetapi Malah Membuatmu Tidak Sehat

14 Februari 2023   20:53 Diperbarui: 14 Februari 2023   20:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam kehidupan  ini banyak sekali hal - hal yang terkesan baik, tetapi apabila kita lakukan secara berlebihan, menjadi sesuatu yang tidak berguna dan membuat jiwamu tidak sehat. Apa saja tindakan baik yang bisa membuatmu sakit jiwa itu?

Kebiasaan Minta Maaf Secara Berlebihan.

Sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai budaya ramah tamah, sopan santun dan kebiasaan menjaga perasaan orang lain. Orang yang rajin meminta maaf dianggap menghargai orang lain, bagian dari ramah tamah dan gampang bergaul.

Akan tetapi tahukah kamu, bahwa terus -- terusan minta maaf mempunyai efek samping yang buruk? Kebiasaan minta maaf yang berlebihan seringkali disebut sebagai over apoligizing atau sorry syndrome, hal ini mempunyai efek samping yang tidak baik. Apa saja efek samping permintaan maaf yang berlebihan itu?

Pertama, nilai permintaan maaf menjadi jauh berkurang atau bahkan menjadi tidak bernilai. Selain itu kebiasaan sedikit -- sedikit minta maaf, menjadikan kamu menggampangkan semua permasalahan dan mengurangi rasa tanggung jawab, seolah -- olah semua kesalahan akan selesai dengan permintaan maaf.

Kedua, permintaan maaf berlebihan didepan orang lain, membuat dirimu kelihatan tidak berdaya, muncul kesan sering salah dan ceroboh.

Ketiga, permintaan maaf yang berlebihan membuat lingkungan mu merasa risih atau kesal, karena tidak semua orang terbiasa menghadapi orang yang over apoligizing atau sorry syndrome.

Keempat, kehilangan rasa hormat karena orang dilingkunganmu merasa risih serta mengabaikan kita.

Jika kamu sudah tahu bahwa sorry sindrome itu tidak baik maka mulailah belajar  menempatkan ungkapan maaf hanya di situasi tertentu, misalnya, saat kamu melakukan kesalahan atau turut andil terhadap timbulnya masalah. Cara yang lain adalah mengganti permintaan maaf dengan terima kasih apabila kamu merasa merepotkan orang lain.

Dorongan Untuk Selalu Produktif. 

Kita semua ingin menjadi produktif, akan tetapi dorongan yang berlebihan menjadi produktif itu jelas kurang sehat, bahkan bisa jadi gejala toxic produktivity yang bisa merusak tubuh dan jiwamu.

Gangguan toxic productivity hampir mirip dengan workaholic atau kecanduan kerja. Gejalanya kamu ingin bekerja keras, dean selalu tidak puas dengan dengan hasil kerjamu, merasa berdosa kalu menganggur, selalu inginn bekerja lagi dan lagi bahkan pada waktu tubuhmu sudah merasa lelah.

Bagaimana solusinya?

Pertama, sadari tanda -- tandanya, jika kamu ingin selalu bekerja, kecanduan kerja dan merasa berdosa pada saat tidak bekerja bahkan disaat waktunya istirahat.  Itu adalah gejala toxic productivity.

Kedua, sadari dirimu bukanlah robot atau superman, tubuh butuh waktu istirahat juga.

Ketiga, atur jadwal kerjamu setiap harinya, garus mulai belajar disiplin waktu kerja dan juga waktu istirahat, sediakan waktu juga untuk perawatan dirimu. 

Keinginan Menolong Orang Lain Secara Berlebihan. 

Mempunyai keinginan menolong orang lain adalah sesuatu yang mulia, bahkan semua agama didunia ini mengajarkan untuk menolong, membantu dan menyelamatkan orang lain yang membutuhkan. Masalah mulai muncul pada saat kamu mempunyai dorongan yang sangat kuat untuk menolong orang lain secara berlebihan.

Dorongan yang berlebihan untuk menolong dan menyelamatkan orang lain, adalah gangguan jiwa yang disebut  Savior complex. Orang yang memiliki gangguan ini, mempunyai kebutuhan untuk mengatasi masalah orang lain tanpa berfikir apakah orang tersebut menginginkan bantuan atau tidak.

Jika kamu selalu tertarik menolong orang yang punya banyak masalah, percaya kalau menolong orang adalah tujuan hidupmu, percaya kalau kamu mampu mengubah orang lain menjadi lebih baik, sering mengorbankan dirimu sendiri untuk membantu orang lain, merasa bersalah saat tidak bisa membantu orang lain, dan merasa dirimu berguna saat membantu orang lain. Hati -- hatilah mungkin kamu mengalami Savior complex.

Dorongan yang berlebihan untuk menolong  orang lain akan membuatmu kehabisan tenaga, hubungan pribadimu dengan keluarga dan sahabat menjadi buruk karena keinginanmu turut campur urusan mereka (yang kamu anggap sebagai menolong),  merasa gagal dan situasi hatmu menjadi buruk jika tidak berhasil membantu orang lain.

Ada beberapa saran yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi Savior complex:

Pertama, menolong orang lain adalah mulia, tapi ingatlah tidak semua orang butuh pertolonganmu.

Kedua, mulailah melatih diri untuk mendengar keinginan orang lain.

Ketiga, hindari memotong pembicaraan orang dengan solusi atau saran yang menurutmu benar.

Keempat, sabarlah untuk menunggu sampai temanmu atau keluargamu meminta bantuan baru kamu bertindak. Atau paling tidak, tunggu sampai curhatannya selesai baru kamu tawarkan bantuan.

Merencanakan Masa Depan Secara Berlebihan. 

Merancang rencana masa depan sangat penting bagi kamu yang ingin berkembang, sehingga ada gambaran dan langkah tentang bagaimana caramu menggapai impian. Akan tetapi merencanakan hidup itu mestinya "sak madyo" atau cukup garis besarnya yang penting saja, jangan menjadi "Over planing" atau berlebihan. Karena merencanakan masa depan secara berlebihan akan mempunyai dampak yang tidak baik.

Pertama, kurang berfokus pada momen saat ini, sibuk, galau dan berfikir berlebihan akan masa depan, justru bisa membuat harimu dan pekerjaan masa kinimu kurang fokus serta menjadi berantakan.

Kedua, merencanakan masa depan secara detail dan berlebihan, secara tidak langsung akan mempengaruhi batin bawah sadarmu,  menjadi berfikir berlebihan, galau, dibayangi ketakutan menghadapi masa depan  dan bisa - bisa nyalimu menjadi ciut duluan.

Ketiga, terus memaksakan diri mengendalikan segalanya karena takut gagal. Muncul seribu satu akal agar rencana detilmu jangan sampai gagal, dan upaya ini menimbulkan tingkat stress  yang sangat tinggi.

Keempat, jika kamu selalu sibuk  berfikir seribu satu akal dan siasat agar setiap rencanamu tercapai secara detil dan berlebihan, maka waktumu akan habis dan produktivitas kerjamu akan terganggu.

Keempat, over planing memancing kekhawatiran yang berlebihan akan masa depan yang menimbulkan stres, jiwamu dan badanmu sakit, serta jauh dari kata bahagia.

Solusinya, buatlah rencana masa depan  "sak madyo" atau cukup garis besar yang penting saja. Jalani tahap demi tahap harimu dengan serius, fokus pada hari ini, kerjakan dengan sungguh - sungguh dan jangan takut gagal. Kegagalan adalah sukses yang tertunda, kegagalan adalah kesempatanmu untuk belajar agar lebih kuat waktu bangkit kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun