Mohon tunggu...
Aniza Ambarwati
Aniza Ambarwati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidik, Penulis, dan mahasiswa magister

A critical person who likes reading, writing, studying, and travelling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kampung Inggris Kebumen dan Pak Darto

2 April 2018   08:01 Diperbarui: 2 April 2018   08:19 2181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana sudah ada sekitar 30 homestay yaitu rumah-rumah penduduk yang disulap menjadi tempat tinggal bagi pelajar. Sedangkan tepat belajar tidak jauh dari homestay. Fasilitas homestay tergantung penyedia. Kebetulan, kecamatan saya digabungkan dengan 2 kecamatan lain sehingga dipilih 3 homestay yang berdekatan. Hometay laki-laki dan perempuan tentunya berbeda. Sedangkan untuk pembagian kelas disesuaikan dengan banyaknya siswa dalam satu lokasi homestay.

Saat pertama kali datang, kami disambut oleh semua panitia dan tutor. Anak-anak dikumpulkan di halaman depan sekretariat. Penyambutan yang ramah dan menyenangkan membuat mereka antusias. Anak-anak dihibur dengan beragam semangat dan dongeng sederhana dari Pak Darto. Nanti, akan saya singgung sedikit tentang sosok unik, nyentrik, dan mengangumkan ini.

Setelah satu jam mereka dibakar semangat, para tutor membawa mereka menuju lokasi homestay. Karena ada beberapa masalah kecil yang membuat pembukaan terlambat, akhirnya kelas dimulai setelah sholat dzuhur. Oh, ya, untuk guru pendamping juga ada kelas khusus. Materinya sederhana saja, mengupas buku yang dipegang oleh siswa supaya bisa mengajarkannya di sekolah dengan permainan menyenangkan. Tahun ini, pertama kali ada kelas khusus pendamping yaitu pagi pukul 09.00 dan sore pukul 16.00, selama satu jam.

Pembelajaran di KIK mengadopsi pembelajaran suatu tempat khusus di Pare. Anak-anak diajak untuk menghafalkan kosa kata bahasa inggris, perakapan sederhana, expression dengan bermain dan bernyanyi meskipun mereka harus mengeluarkan banyak tenaga untuk bersuara. Tidak jarang, membuat tenggorokan kering. Namun, siswa-siswa terlihat bahagia dan ceria, terlebih tutor yang sudah bepengalaman dan kerap menyisipkan candaan.  

Tak hanya belajar Bahasa Inggris, anak-anak juga dibentuk karakternya dengan pembiasaan-pembiasaan baik. Mereka dibiasakan bangun pukul 03.00 untuk mulai antri mandi sebelum sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat subuh, anak-anak masih memiliki waktu untuk bersiap dan makan pagi sebelum kelas dimulai pada pukul 08.00 sampai sebelum dzuhur. Sholat dzuhur pun berjamaah dan dilanjutkan dengan istirahat hingga waktu ashar (sudah termasuk waktu istirahat dan makan siang), kelas dimulai lagi pukul 16.00 -- 17.00. Setelah itu siswa diberi waktu istirahat menuggu maghrib, selepas maghrib adalah jam makan malam.

Kelas dimulai lagi pukul 20.00 hingga pukul  21.00. Setiap waktu sholat pasti berjamaah. Mereka diajarkan untuk disiplin terhadap waktu. Anak-anak yang biasanya tercukupi dan dimaja di rumah oleh orang tua, dapat belajar mandiri di tempat ini. Mereka bisa merasakan hidup terpisah sesaat dari orang tua karena faktanya, hal ini sangat dibutuhkan.

Masyarakat sekitar pun memiliki jiwa wirausaha yang tinggi. Hal ini tampak dari banyaknya kolam ikan yang hampir selalu ada di setiap rumah penduduk. Kolam ini berisi beragam ikan, mulai dari lele hingga gurame. Jiwa dagang yang tinggi terlihat dari banyaknya usaha yang digeluti. Tidak hanya homestay, ada pula usaha ayam yang hanya dipindah tempat, penjualan souvenir Kampung Inggris dan lain-lain.

Keberdaan KIK nyatanya memberikan dampak besar terhadap geliat perekonomian masyarakat setempat. Kehadiran pelajar dari berbagai daerah membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi disana dan tentunya menekan angka penagguran dengan memberdayaan pemuda daerah.

Tentang Pak Darto

Entahlah, apakah Darto adalah nama sebenarnya atau bukan namun beliau menyebut dirinya sebagai pendongeng. Tapi setelah berkenalan lebih jauh, beliau adalah orang serba bisa yang entah pekerjaannya seharusnya disebut apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun