Mohon tunggu...
UntRa Suntina
UntRa Suntina Mohon Tunggu... Guru - Suka dengan anak kecil yang mempunyai motto hidup "Yakin BISA insyaAllah pasti BISA"

Guru TK IT Permata Mulia Blora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus dengan Bermain Mozaik

28 November 2020   23:29 Diperbarui: 28 November 2020   23:31 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidik dapat memberikan kegiatan mozaik dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas , sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Melalui metode demonstrasi Pendidik dapat menunjukkan pada anak cara membuat mozaik dengan baik mulai dari menjimpit, memberi lem, dan menempelkan dengan tepat pada pola gambar. Di dalam kegiatan mozaik anak akan berlatih mengembangkan kreativitasnya dan melatih motorik halusnya dengan mengkoordinasikan jari tangan dan mata. Bahan yang digunakan juga bervariasi yaitu menggunakan bahan alam untuk meningkatkan kegiatan mozaik.

METODE

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008), mozaik atau mosaik diartikan sebagai suatu rekaan atau bentuk yang terdiri atas batu kecil-kecil berwarna yang ditempelkan pada alas semen. Dalam seni rupa, mozaik merupakan karya seni berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi dengan teknik tempel yang mengkombinaskan berbagai macam kepingan bahan yang disusun dan ditempel sesuai dengan yang diinginkan.

Kepingan ini tidak hanya berupa batu-batu kecil berwarna sebagaimana pengertian mozaik menurut kamus di atas. Melainkan juga dapat berupa kepingan yang terbuat dari kertas, kulit telur, keramik, kaca, daun, kayu atau lain sebagainya. Kepingan-kepingan yang bentuknya tidak beraturan tersebut kemudian ditempel pada media alas seperti kertas, kanvas, lantai atau dinding yang telah diberi pola sebelumnya hingga membentuk gambar yang diinginkan.

Dengan bermain mozaik diharapkan anak memunculkan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang terkenal HOTS pada peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pra siklus 

Sebelum melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan observasi prasiklus yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui permasalahan anak yang paling banyak muncul di lembaga TK Islam Terpadu Permata Mulia Blora. Dan peneliti melihat permasalahan yang muncul adalah lemahnya motorik halus yang mereka miliki. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, dari 14 anak, yang sudah terlihat baru 3 anak yang kememampuan motorik halus yang dimiliki berkembang sesuai harapan, 9 mulai berkembang dan 2 yang lain mereka bingung.

2. Siklus 1 

Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung khususnya selama BDR Belajar Dari Rumah secara Daring TK B / Saturnus TK IT Permata Mulia Blora Kabupaten Blora. Observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan motorik halus dengan bermain mozaik dengan bahan alam.

Observasi berpedoman pada pedoman observasi yang berbentuk checklist dan didukung oleh catatan lapangan selama proses pembelajaran Daring. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru, diperoleh hasil sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun