Mohon tunggu...
UntRa Suntina
UntRa Suntina Mohon Tunggu... Guru - Suka dengan anak kecil yang mempunyai motto hidup "Yakin BISA insyaAllah pasti BISA"

Guru TK IT Permata Mulia Blora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus dengan Bermain Mozaik

28 November 2020   23:29 Diperbarui: 28 November 2020   23:31 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengoptimalkan kemampuan anak, seseorang perlu memberikan rangsangan terhadap aspek-aspek perkembangannya termasuk perkembangan keterampilan motoriknya. 

Masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini harus dipantau secara terus menerus dan holistik agar dapat diketahui kesiapan dan kematangannya, baik yang berhubungan dengan kemampuan dasar maupun perkembangan pembiasaan yang akan membentuk pribadi.

Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan potensi anak sejak dini, secara khusus diuraikan "anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik" (Sujiono, 2012: 43). 

Pendidikan anak usia dini memiliki tujuan agar anak usia dini dapat mengembangkan kemampuan motorik halus seperti menggunakan alat tulis, mengunting, menempel, dll. Berdasarkan kurikulum yang telah didapatkan dari sekolah kemampuan motorik halus anak bertujuan agar anak mampu menggunakan otot-otot tangan dalam berbagai kegiatan seperti memegang alat tulis dengan benar, mewarnai, dan menempel gambar dengan tepat dengan berbagai teknik.

Aspek-aspek pekembangan anak usia dini yang dikembangkan di PAUD meliputi perkembangan nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan sosial emosional (Trianto, 2011:15-19). 

Menurut Gunarti, dkk. (2010:2.14) perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi anak karena perkembangan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Perkembangan fisik dan motorik tidak dapat dipisahkan karena saling mendukung satu sama lain. Pekembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoodinir antara beberapa hal yaitu susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord (Decaprio, 2013:16). 

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan otot-otot besar seperti berlari, melompat, berjalan dan lain sebagainya, sedangkan motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan otot-otot halus yang ada pada tangan misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, membuat mozaik, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.

Pengembangan fisik motorik merupakan salah satu perkembangan kemampuan dasar di Taman Kanak-kanak (TK). Materi kegiatan perkembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus, yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, menempel, menggunting, melipat dan sebagainya. Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan saraf, oleh karena itu, anak akan sulit menunjukkan suatu keterampilan motorik tertentu jika yang bersangkutan belum mengalami kematangan (Trianto, 2011:15).

Kemampuan motorik halus setiap anak berbeda-beda dalam hal kekuatan maupun ketepatannya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai yang didapatkannya. Lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus anak. 

Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama kehidupannya. Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Pada anak usia 5-6 tahun terdapat peningkatan pekembangan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan serta peningkatan dalam penguasaan motorik halus yaitu anak dapat menggunakan gunting, pensil, dll (Sujiono, 2012:65).

Pembelajaran di dalam kelas harus didukung dengan metode pembelajaran, sebagai pendukung berkembangnya kemampuan yang dimiliki oleh anak. Metode pembelajaran yang variatif juga dapat menjadi strategi pengembangan pembelajaran di kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun