Â
Â
© Disediakan oleh Tempo Pelindo II Siapkan Acara Pengumuman Kabinet Jokowi
Betapa hebat RJ.Lino, pelantikan kabinet-pun diaturnya. Saat itu memang santer diberitakan bahwa RJ Lino termasuk salah satu menteri yang dipilih oleh Jokowi-JK. Rumor yang beredar Lino kandas karena stabilo merah dari KPK.
Zaldi Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, menilai Lino tidak memiliki rekam jejak yang meyakinkan."Saya kok pesimistis dengan track record Pak Lino di Pelindo II. Buktinya biaya pelabuhan naik terus,". Lino, juga tidak bisa membawa Pelindo II untuk berjaya di negeri sendiri. "Pelabuhan kita malah dikuasai asing, kerja sama dengan asing diperpanjang. Kita sudah 15 tahun belajar dari asing, masak kita masih tidak bisa mengelola pelabuhan sendiri dengan baik?" Selasa (21/10/2014).
Kerjasama konsesi pengelolaan JICT dengan TPK Koja dengan Hong Kong Hutchison Port Holding (HPH) dilakukan Pelindo II pada 1999 dengan jangka waktu 20 tahun atau akan berakhir 2019. Sejak akhir tahun lalu, Pelindo II menyatakan akan memperpanjang kerjasama tersebut hingga 2039 dengan imbalan dari HPH berupa dana segar sebesar US$ 250 juta yang diterima di awal serta tambahan pemasukan per bulan yang nilainya mencapai puluhan juta dolar. CNNIndonesia, Jumat (3/7/15).
Beberapa dugaan : Mungkinkah Jokowi baru diberitahu, bahwa biaya kampanye Pilpres berasal dari Pelindo II? Atau Mungkinkah Jokowi sudah mulai mengenal rupiah? Atau boleh jadi, ini cara Jokowi dalam mengeruk rupiah untuk biaya politik 2019? Angka 780 trilyun bukanlah angka main main, apalagi jika hanya dibagi untuk 5 orang?
Kemungkinan lainya, Jokowi ingin mengikuti jejak SBY. Pilpres 2009 SBY memilih Budiono sebagai Cawapres, diduga karena Budiono mampu menyulap dana Bail Out Bank Century 6,7 trilyun untuk biaya kampanye Pileg dan Pilpres 2009. Bukan tidak mungkin Jokowi mempersiapkan RJ Lino menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019, ada 780 trilyun di Pelindo. Sangat mungkin disinilah letak kesaktian RJ Lino.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H