Mohon tunggu...
Untaian hijrirohmah
Untaian hijrirohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak, nonton film dan hieling

Selanjutnya

Tutup

Analisis

teori behavioristik dan penerapan dalam proses pembelajaran

22 Desember 2024   21:19 Diperbarui: 23 Desember 2024   09:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori behavioristik merupakan pendekatan psikologi yang memfokuskan perilaku manusia sebagai hasil interaksi lingkungan. Penerapan teori ini dalam proses pembelajaran bertujuan meningkatkan efisiensi, motivasi dan prestasi akademik. Artikel ini membahas strategi penerapan teori behavioristik, seperti pembelajaran berbasis tujuan, penggunaan reward dan punishment, pelatihan langsung dan simulasi.  penerapan teori ini dapat meningkatkan motivasi belajar, mengurangi kesalahan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan sosial. Oleh karena itu, teori behavioristik merupakan pendekatan efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia.Menurut Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik, dan materialistik, sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkah laku seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkah laku yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori ini mengutamakan pengamatan, sebab pengamatan merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons (Slavin, 2000)

Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.Teori belajar behavioristik berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajaran

2. ciri-ciri teori belajar behavioristik

teori belajar behavioristik mempunyai ciri-ciri, yaitu.:

Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalamanpengalaman batin di kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.

Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviorisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran yang dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu pengarang. Manusia dianggap sesuatu yang kompleks refleks atau suatu mesin.

Ketiga, behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa, manusia hanya makhluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat mempengaruhi reflek keinginan hati

3. Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran

Penerapan teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa komponen seperti: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik siswa, media, fasilitas pembelajaran, lingkungan, dan penguatan (Sugandi, 2007:35).

Teori belajar behavioristik cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir. Pandangan teori belajar behavioristik merupakan proses pembentukan, yaitu membawa siswa untuk mencapai target tertentu, sehingga menjadikan siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinasi. Pembelajaran yang dirancang pada teori belajar behavioristik memandang pengetahuan adalah objektif, sehingga belajar merupakan perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada siswa. Oleh sebab itu siswa diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang diterangkan oleh guru itulah yang harus dipahami oleh siswa

Penerapan teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran agar tercapai tujuan secara maksimal, ada dua hal yang perlu dipersiapkan oleh guru, yaitu:

1. Menganalisis kemampuan awal dan karakteristik anak; agar anak memiliki sejumlah kompetensi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dasar, maka perlu kiranya agar dianalisis kemampuan awal dan karakteristiknya karena akan ada beberapa manfaat yang diperoleh guru jika melaksanakan hal tersebut, antara lain:

  • guru akan memperoleh gambaran yang terperinci mengenai kemampuan awal seorang anak yang nantinya akan berfungsi sebagai prasyarat bagi bahan baru yang akan disampaikan,
  • guru akan mendapatkan gambaran dan jenis pengalaman yang telah dimiliki anak, sehingga dapat memberikan bahan yang lebih relevan dan mudah dipahami oleh anak,
  • guru dapat mengetahui sosio-kultural anak termasuk latar belakang keluarga, ekonomi, dan lain-lain,
  • guru dapat mengetahui kebutuhan anak, mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mengetahui tingkat penguasaan yang sebelumnya telah diperoleh anak.

2. Merencanakan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada anak; untuk dapat memberikan layanan pembelajaran kepada semua kelompok siswa/anak, guru setidaknya menggunakan dua pendekatan yaitu:

  • Anak menyesuaikan diri terhadap materi yang akan diberikan dengan cara guru memberikan tes dan pengelompokan (tes dilakukan sebelum anak mengikuti pembelajaran),
  • materi pembelajaran disesuaikan dengan keadaan anak.

Kemudian, atas dasar hasil analisis kemampuan awal siswa melalui tes tersebut, guru dapat menganalisis tingkat persentase penguasaan materi pembelajaran dengan membaginya menjadi dua yaitu sebagian anak yang sudah paham dan sebagian anak yang belum paham terkait materi. Selanjutnya, rencana strategis yang dapat dilakukan oleh guru terkait masalah tersebut yaitu bagi anak yang sudah mengetahui materi, maka bisa dilakukan pembelajaran dalam bentuk ko-kurikuler yaitu anak diminta menalaah dan membahas secara kelompok dan mempersentasekan hasilnya sedangkan bagi anak yang belum mengetahui materi, maka guru hendaknya menjelaskan sepenuhnya kepada anak di dalam kelas.

Adapun penerapan lain yang bisa dilakukan dalam teori belajar behaviorisme ini yaitu mengindentifikasi tujuan pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal anak, menentukan indikator keberhasilan belajar, mengembangkan bahan ajar, mengembangkan strategi pembelajaran yang akan digunakan, mengamati stimulus yang mungkin bisa diberikan kepada anak seperti latihan atau tugas, mengamati dan menganalisis respon pembelajar, memberikan penguatan (reinforcement) baik penguatan positif maupun negatif, dan terakhir merevisi kegiatan pembelajaran

DAPAT DISIMPULKAN BAHWA

Teori belajar behavioristik merupakan teori yang lebih menekankan perubahan tingkah laku terhadap peserta didik. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara rangsangan dan tanggapan. Suatu individu dianggap telah belajar apabila dapat memperlihatkan perubahan tingkah lakunya. Teori ini menganggap bahwa hal yang penting dalam proses belajar adalah serapan ilmu pengetahuan yang berupa rangsangan (stimulus) dan hasil berupa respon (tanggapan).

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa penerapan teori belajar behaviorisme ini adalah mementingkan adanya pengaruh lingkungan karena terbentuknya hasil belajar atas dasar adanya reaksi yang ditunjukkan oleh anak. Penerapan teori ini, menuntut guru agar menganalisis kemampuan awal dan karekteristik anak kemudian merencanakan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada anak

REFRENSI

  • Sudarti, Dwi Okti. "Kajian teori behavioristik stimulus dan respon dalam meningkatkan minat belajar siswa." Jurnal Tarbawi 16.2 (2019).
  • Rahmawati, Widya Nur. "Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar." Jurnal Motivasi Pendidikan dan Bahasa 2.1 (2024): 12-19.
  • Abidin, A. Mustika. "Penerapan Teori Belajar Behaviorisme dalam Pembelajaran (Studi Pada Anak)." AN-NISA 15.1 (2022): 1-8.

  • Mardiyani, K. (2022). Tujuan dan penerapan teori behaviorisme Dalam pembelajaran. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal, 2(5), 260-271.

  • MAJID, Muhammad Fadhil Alghi Fari; SUYADI, Suyadi. Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Pembelajaran Pai Di Sdn Nogopuro Yogyakarta. Jurnal PAI Raden Fatah, 2020, 2.2: 148-155

  • Nahar, Novi Irwan. "Penerapan teori belajar behavioristik dalam proses pembelajaran." NUSANTARA: jurnal ilmu pengetahuan sosial 1.1 (2016).

  • Suputra, P. Indra Murthi. "Teori belajar behavioristik dalam pembelajaran." Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi 2.1 (2023): 332-336.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun